Bloomberg Technoz, Jakarta - Meningkatnya pencapaian laba bersih dan pecah rekor tertinggi pendapatan PT Astra International Tbk (ASII) mendongkrak prospek saham emiten ini. Tak hanya harga saham yang mengalami kenaikan, sejumlah analis juga mempertahankan rekomendasi Bullish.
Konsensus menghasilkan target harga saham ASII dapat mencapai Rp6.439,62/saham untuk 12 bulan ke depan. Sedang, harga saham saat ini berada di level Rp5.225/saham. Artinya, masih ada peluang cuan di kisaran 23,2%.

Dari 23 analis yang merekomendasikan Buy, empat di antaranya memberikan rekomendasi bertepatan dengan pengumuman hasil kinerja keuangan tahunan Astra International.
Berdasarkan data Bloomberg, analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mempertahankan rekomendasi Buy pada Rabu (28/2/2024). Ia juga mempertahankan target harga saham ASII di harga Rp8.000/saham.
“Mempertahankan peringkat Beli dengan target harga Rp8.000/saham. Kami percaya ASII memiliki model bisnis yang solid, dengan bisnis pembiayaan dan juga pertambangan (dari UNTR) mengimbangi lemahnya kontribusi pendapatan dari bisnis otomotifnya di tengah lemahnya bisnis 4W,” tulis Ariyanto dalam riset yang diterbitkannya, Rabu.
Analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya mempertahankan rekomendasi Buy. Target harga saham turut dipertahankan di Rp7.100/saham. Analis Verdhana Sekuritas, Jupriadi Tan juga mempertahankan rekomendasi Buy saham ASII. Ia mempertahankan target harga di angka Rp7.000/saham.
Kemudian, analis dari Perusahaan investasi unggulan Morgan Stanley, Divya Gangahar juga memberikan rekomendasi serupa, mempertahankan rating Overweight/Attractive dengan target harga dapat mencapai Rp7.630/saham.
Pada penutupan perdagangan sore ini, harga saham ASII berhasil menguat 50 poin atau setara dengan kenaikan 0,97% ke level Rp5.225/saham. Melesat naiknya harga saham big caps ini usai sebanyak 225,19 juta saham diperjualbelikan.
Nilai transaksi mencapai Rp1,19 triliun, dengan frekuensi yang terjadi sebesar 33.751 kali.
Sepanjang 2023, ASII berhasil mencatat pendapatan mencapai Rp316,56 triliun. Pencapaian ini meningkat 5,03% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Raihan yang positif dari pendapatan tersebut merupakan rekor tertinggi bagi Perusahaan, yang didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen.
“Grup tetap menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua,” jelas Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan resmi.
Sejalan dengan rekor pendapatan, Astra juga berhasil membukukan kenaikan laba bersih mencapai 16,31% yoy menjadi Rp33,83 triliun.
Adapun jika tidak memperhitungkan nilai wajar atas investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), laba bersih ASII melesat 12% yoy dan sentuh Rp34 triliun.
(fad/ain)