Yunus tidak memaparkan total volume penjualan rumah tapak pada semester II 2023, tetapi terdapat sekitar 10.200 unit peluncuran rumah tapak baru di Jabodetabek dan total permintaan mencapai sekitar 10.100 unit pada periode tersebut.
Secara keseluruhan pada 2023, total peluncuran rumah tapak baru dan permintaan di Jabodetabek adalah 13.800 unit.
Artinya, peluncuran rumah tapak baru dan permintaan pada semester II 2023 berkontribusi masing-masing sebesar 73,91% dan 73,19% pada total keseluruhan peluncuran rumah tapak baru dan permintaan pada 2023.
Perlu diketahui, pemerintah menerbitkan aturan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah maksimal seharga Rp5 miliar pada November 2023.
Menurut Yunus, para pengembang (developer) memang berlomba-lomba dalam memanfaatkan bebas PPN sebesar 100% yang diterapkan pada November dan Desember 2023.
“Pada beberapa tahun terakhir, pemerintah aktif memberikan insentif keringanan PPN. Pada November 2023 diluncurkan dan saat melakukan studi, memang terasa dampaknya pada semester II 2023,” ujarnya.
“Saat itu banyak pasokan-pasokan yang masuk dan baru diluncurkan ketika adanya keringan pajak. Kaitannya, ketika keringanan pajak diberikan, spesifikasi bangunan akan jadi ketika mereka sudah bisa menjual, maka stok yang baru diluncurkan masuk. Sehingga banyak pertumbuhan pasokan baru yang masuk,”
(dov/lav)