Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo menegaskan kemitraan dengan TikTok yang menginvestasikan dana senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 24 triliun di Tokopedia akan memberikan banyak manfaat.
“Kemitraan dengan TikTok berpotensi menjadikan gabungan Tokopedia-TikTok Shop menjadi yang terdepan atau nomor 1 di Indonesia. Tokopedia dan TikTok memiliki pasar yang saling melengkapi dan tidak tumpang tindih,” kata Patrick, dalam Paparan Publik Insidental, Rabu (28/2/2024).
Patrick menjelaskan, entitas gabungan ini akan menjangkau pasar ecommerce yang lebih besar lagi di Indonesia dan menjanjikan potensi pertumbuhan signifikan, karena dapat memberikan layanan menyeluruh di mana terdapat live commerce/ dan e-commerce konvensional yang dapat memperluas cakupan konsumen.
Selain itu, merchant khususnya UMKM akan diuntungkan dengan solusi menyeluruh untuk promosi dan belanja bagi konsumen di dua platform. “Kami berharap kolaborasi itu membuat perusahaan [Tokopedia] menjadi pemain [ecommerce] nomor 1 di Indonesia dalam beberapa tahun yang akan datang.”
Dia menjelaskan bahwa kemitraan dengan TikTok ini menjadi pilihan yang paling masuk akal dengan beberapa alasan di antaranya kompetisi di sektor e-commerce di indonesia semakin meningkat dan kebutuhan pendanaan Tokopedia yang cukup besar untuk ekspansi.
“Kami berpendapat Goto akan mendapatkan banyak manfaat, di mana kepemilikan saham di Tokopedia tidak terdilusi lebih lanjut, dan GoTo juga akan menerima pendapatan berkelanjutan yang besar dan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan GMV [nilai transaksi barang] Tokopedia di masa yang akan datang,” katanya.
Mengacu dokumen paparan publik GOTO, nilai layanan jasa e-commerce (service fee) dari Tokopedia diperkirakan bisa sebesar Rp 177 miliar per kuartal atau total mencapai Rp 708 miliar per tahun.
Besaran persentase fee berjenjang yang disepakati itu berdasarkan nilai GMV pasca-kombinasi TikTok-Tokopedia. Pada kuartal 3-2023, GMV entitas pasca-kombinasi mencapai US$ 2,9 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun.
Patrick mengatakan, keuntungan lainnya dengan masuknya TikTok ke Tokopedia adalah GoTo tentunya akan lebih fokus mengembangkan bisnis on-demand services (ODS) melalui Gojek dan financial technology (fintech) lewat GoTo Financial.
“GOTO tidak perlu memberikan pendanaan ke Tokopedia, dan dapat fokus mengembangkan ODS dan fintech, dengan tetap memperoleh pertumbuhan Tokopedia ke depan. Banyak potensi kolaborasi ODS dan fintech sehingga transaksi ini [TikTok] akan menguntungkan banyak pihak.
Dalam kesempatan itu, Chief Financial Officer (CFO) Jacky Lo berharap Tokopedia dapat tumbuh selaras dengan industri, sehingga perseroan juga akan menerima manfaat yang semakin bertambah dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini didorong oleh peningkatan biaya layanan secara stabil.
“Jika kami mencapai aspirasi untuk menjadikan Tokopedia sebagai pelaku e-commerce terdepan di Indonesia, manfaat bagi Grup Goto akan menjadi lebih besar lagi,” jelas Jacky.
Dia mengatakan, seiring dengan penyelesaian kesepakatan dengan TikTok pada 31 Januari 2024, perseroan akan mulai mencatat e-commerce service fee sejak tanggal 1 februari 2024. “Karena itu di 2024, hasil dari segmen e-commerce akan segera berubah menjadi positif setelah sebelumnya mencatat negatif Rp 2 triliun atau ekuivalen dengan negatif US$ 134 juta selama 9 bulan tahun 2023.”
(mfd/dba)