Logo Bloomberg Technoz

Perhitungan ini berlandaskan potensi pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia yang mencapai US$160 miliar pada tahun 2030, jelas Jacky mengutip laporan Google, Temasek, dan Bain & Co 2023.

Dengan demikian pada tahun 2024 Tokopedia akan menghasilkan kontribusi positif atas kinerja keuangan GOTO. Tidak seperti capaian selama beberapa kuartal terakhir yang selalu negatif. Sebagai gambaran hingga kuartal ketiga tahun lalu Tokopedia mencatatkan rugi pendapatan US$134 juta (sekitar Rp2 triliun).

“Jika kami mencapai aspirasi, kami menjadikan Tokopedia sebagai pelaku e-commerce terdepan di Indonesia, manfaat bagi GOTO akan lebih besar lagi,” pungkas dia.

Dalam presentasi Investor Update yang dipublikasikan oleh GOTO akhir tahun lalu perhitungan fee akan didapat mencapai Rp675 miliar per tahun, engan risiko yang sangat rendah karena beban Tokopedia tidak terkonsolidasi di perseroan.

Bisnis pengiriman barang hasil belanja di Tokopedia. (Dok: Bloomberg)

Strategi Dibalik Pelepasan Mayoritas Saham Tokopedia Bernilai Rp9,4 T

Pelepasan 75,01% saham PT Tokopedia menjadikan GOTO melepas kepemilikan saham mayoritas kepada TikTok. Tidak sekedar mendapatkan dana segar, kesepakatan ini juga telah mempertimbangkan berbagai skenario, salah satunya menggabungkan kekuatan di tengah persaingan di industri e-commerce yang semakin ketat, kata CEO Patrick Walujo.

Kemitraan TikTok–Tokopedia, yang menjadi New Tokopedia, akan menambah amunisi platform e-commerce dalam rangka akuisisi konsumen yang membutuhkan modal besar. Dengan hadirnya arus dana besar dari TikTok, Tokopedia tetap mampu melanjutkan pertumbuhan dan meningkatkan pangsa pasar.

“Kekuatan kemampuan keuangan TikTok akan memberikan dampak penting untuk mendukung Tokopedia dan TikTok telah berkomitmen untuk menyediakan pendanaan di masa depan sebagai pemegang saham pengendali baru Tokopedia,” jelas dia.

Hal yang selanjutnya membuat GOTO tidak lagi terbebani dengan ongkos investasi di Tokopedia. Diketahui posisi Tokopedia memang tengah terancam oleh dua kekuatan platform e-commerce asing, Shopee dan Lazada di industri.

Dengan menyisakan 24,99% saham Tokopedia, GOTO dapat melanjutkan fokus bisnis On-Demand Services, seperti pada layanan Gojek, Gocar, ataupun Gofood, namun tetap mendapatkan pendapatan bersih dari pencapaian Gross Merchandise Value pada bisnis e-commerce. Kepemilikan GOTO pun tidak akan terdilusi dalam masa mendatang.

“Skala bisnis global TikTok menjadi kunci mendukung upaya ini, di tengah dinamika kompetisi bisnis e-commerce dan Perseroan tidak perlu lagi menyediakan pendanaan untuk bisnis Tokopedia, Perseroan juga akan menerima arus pendapatan yang terus-menerus dari Tokopedia selaras dengan skala dan pertumbuhannya. Oleh karena itu pertimbangan bisnis dari manajemen tersebut sejalan dengan kepentingan pemegang saham.”

“Dengan demikian memungkinkan perseroan untuk lebih mengarahkan sumbner daya dan modalnya untuk kepentingan bisnis layanan on-demand dan financial technology,” pungkas Sekretaris Perusahaan GOTO, R A Koesoemohadiani.

Diketahui dalam penilaian harga wajar Tokopedia oleh Jasa Penilai Publik diketahui anak usaha bidang e-commerce ini bernilai Rp9,41 triliun atau Rp739.424 per lembar. Nilai yang menjadi acuan kesepakatan bisnis pelepasan 75,01% PT Tokopedia dari GOTO ke TikTok.

Pada proses lanjutan terjadi kesepkatan investasi sekitar US$1,84 miliar oleh TikTok atau setara Rp28,5 triliun (Rp747.872 per saham). Ini terjadi dari akuisisi sekitar 38,19 juta saham baru Tokopedia seharga Rp13 triliun, dan penerbitan promissory note US$1 miliar (sekitar Rp15,53 triliun).

(mfd/wep)

No more pages