“Sebenarnya Indonesia dan China sama-sama memiliki populasi yang besar dengan multisegmen, tetapi [ada keunggulan] dalam masalah confidence level untuk menjadi lebih agresif dalam pembangunan."
Topangan Suku Bunga
Selain itu, industri properti di Indonesia juga diproyeksikan tidak mengalami krisis karena Bank Indonesia memiliki kebijakan suku bunga yang seimbang dalam mendorong pertumbuhan industri properti dan menjaga laju inflasi.
Dalam kaitan itu, suku bunga berperan penting terhadap industri properti di Indonesia, seperti dalam hal investasi dan hipotek (mortgage).
Selain mendorong pertumbuhan industri, penetapan suku bunga juga bertujuan untuk menjaga tingkat inflasi agar sesuai target yang ditetapkan pemerintah.
Dalam kaitan itu, JLL Indonesia melihat bank sentral telah menetapkan suku bunga yang menjaga keseimbangan antara mendorong kinerja industri dan menahan laju inflasi di Indonesia.
“Jadi saya rasa itu semua balancing act yang sudah cukup untuk menyeimbangkan dan cover semua [kepentingan] stakeholders,” ujarnya.
Sulit Bayar Utang
Sebelumnya, Fitch Ratings melihat ada risiko untuk sektor properti di Indonesia. Sejumlah emiten properti diramal akan mengalami kesulitan melakukan pembiayaan kembali atau refinancing kewajibannya.
Berdasarkan keterangan Fitch, dikutip Selasa (27/2/2024), mayoritas emiten properti sejatinya mencatat prapenjualan atau marketing sales yang melampaui target sepanjang 2023.
Namun, tidak untuk sebagian emiten properti lainnya, seperti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Perusahaan mencatat penurunan marketing sales akibat pembatalan dua proyek kuncinya.
APLN diketahui beberapa kali membatalkan proyek kunci. Tren ini mulai berkurang jelang akhir 2023.
Isu yang menjadi perhatian Fitch, APLN memiliki surat utang senilai US$132 juta atau setara sekitar Rp2,06 triliun yang akan jatuh tempo pada 2 Juni 2024.
Fitch memprediksi, perusahaan akan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pendanaan untuk melunasi kewajiban tersebut.
Kondisi serupa terjadi di PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Perusahaan mencatat marketing sales Rp1,8 triliun pada 2023. Realisasi ini jauh dari target sebesar Rp3,2 triliun.
Jika situasi itu terus terjadi, ASRI kemungkinan akan mengalami kesulitan pendanaan, sekaligus menunjukkan melemahnya permintaan properti di kota-kota utama.
(dov/wdh)