Bagi pedagang (merchant) khususnya UMKM, lanjut Patrick, juga akan diuntungkan dengan solusi menyeluruh untuk promosi dan belanja bagi konsumen di kedua platform. Secara bersamaan, Tokopedia dan TikTok akan melayani berbagai segmen.
Mulai dari segmen mass market TikTok dengan perilaku belanja impulsif fesyen dan produk-produk kecantikan, konten dan live streaming, serta didominasi cash-on-delivery. Sementara profil konsumen Tokopedia adalah masyarakat urban dengan perilaku belanja terencana dari pilihan yang tersedia seperti elektronik, FMCG, dan home living dari berbagai pilihan pembayaran.
Dengan demikian, entitas gabungan ini akan mampu menjangkau lebih besar lagi pangsa pasar e-commerce Indonesia yang menjanjikan dengan potensi pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
“Kami berpendapat bahwa GoTo akan mendapatkan banyak manfaat dari transaksi ini. Kepemilikan GoTo di Tokopedia tidak terdilusi lebih lanjut dan GoTo juga akan menerima pendapatan berkelanjutan yang besar dan akan bertumbuh seiring dengan perkembangan atau pertumbuhan GMV Tokopedia di masa yang akan datang,” tutur dia.
Dalam jangka panjang, GOTO mendapatkan keuntungan lewat proses integrasi basis pengguna kedua platform.
“Dengan bermitra, Tokopedia dan TikTok akan membangun kombinasi bisnis menjadi e-commerce yang memimpin melanjutkan misi Tokopedia untuk memperjuangkan kehidupan ratusan ribu UMKM di Indonesia,” tulis GOTO dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
(mfd/wep)