Upaya dalam menghasilkan produk-produk bernilai tinggi itu, kata dia, dilakukan untuk meningkatkan angka yield atau imbal hasil bernilai tinggi. Terbukti, persentase produksi produk bernilai tinggi perusahaan ini mencapai realisasi sekitar 83%, atau di atas target pada RKAP sekitar 81%.
Dalam aspek keandalan kilang, KPI juga berhasil mencapai target Plant Availability Factor atau indikator kehandalan operasi kilang mencapai 99%.
Indeks intensitas penggunaan energi untuk produksi di kilang atau Energy Intensity Index (EII) tercatat di angka 106,4, lebih baik daripada yang ditetapkan pada RKAP yang hampir sebesar 107,8. Sekadar catatan, makin kecil angka index EII itu, maka menggambarkan kinerja yang semakin baik.
Program yang dilakukan untuk penurunan EII antara lain utilisasi listrik dan gas eksternal serta peremajaan peralatan.
Terpisah, President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan kinerja positif yang dicatatkan PT KPI berkontribusi pada upaya Pertamina menyediakan bahan bakar yang berkualitas.
"Dengan selesainya sejumlah proyek kilang secara bertahap oleh PT KPI, Pertamina dapat menyediakan BBM berkualitas dan terus mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional," pungkas Fadjar.
(ibn/wdh)