Logo Bloomberg Technoz

Adapun data penjualan barang tahan lama manufaktur di AS merosot 6,1% mtm pada Januari 2024, lebih dalam dari prediksi pasar penurunan 4,5% dan menyusul penurunan 0,3% pada Desember. Ini menandai penurunan bulanan paling substansial dalam data penjualan barang tahan lama sejak April 2020.

Konsumen terlihat merasa kurang percaya diri pada bulan Januari–Februari karena kekhawatiran atas kemungkinan resesi masih ada meskipun data terbaru mencerminkan ekonomi AS yang sehat.

Conference Board, pada Selasa menunjukkan indeks keyakinan konsumennya turun menjadi 106,7 dari revisi sebelumnya 110,9 pada bulan Januari. Indeks ini mengukur penilaian orang Amerika terhadap kondisi ekonomi saat ini dan prospek mereka untuk enam bulan ke depan.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, Investor sedang berhadapan dengan menurunnya ekspektasi terkait seberapa banyak Bank Sentral akan memangkas suku bunga.

Mereka tidak lagi mengharapkan The Fed untuk memotong suku bunga lebih dari 75 basis poin pada 2024, menyelaraskan pandangan mereka dengan apa yang telah diindikasikan oleh pembuat kebijakan sebagai hasil yang paling mungkin.

Pejabat tinggi The Fed, Michelle Bowman mengulangi ‘Harapannya’ bahwa inflasi akan terus menurun lebih lanjut dengan suku bunga yang dipertahankan pada level saat ini. Tetapi ia juga mengatakan masih terlalu dini untuk memulai pemotongan suku bunga, bergabung dengan sejumlah pejabat yang menekankan mereka tidak terburu-buru untuk menurunkan biaya pinjaman.

Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi di pekan ini kemungkinan akan memvalidasi sikap tersebut dan mungkin lebih lanjut mengurangi ekspektasi pasar untuk pemotongan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang. 

Dari regional Asia, Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, Inflasi (Consumer Price Index/CPI) Jepang tumbuh melambat menjadi 2,2% yoy di Januari, terendah sejak Maret 2022, dari 2,6% yoy di bulan sebelumnya seiring dengan harga makanan yang naik dengan laju paling lambat dalam 16 bulan terakhir. 

Inflasi inti (Core CPI) memperpanjang penurunan laju pertumbuhan menjadi tiga bulan beruntun dengan hanya naik 2% yoy, terendah sejak Maret 2022, dan melambat dari 2,3% yoy di Desember. 

“Salah satu faktor penyebab tingginya inflasi adalah lonjakan 63% pada biaya paket wisata ke luar negeri. Meskipun kejatuhan nilai tukar JPY telah memicu banjir turis asing ke Jepang, namun sebaliknya juga membuat biaya perjalanan keluar negeri membengkak bagi warga Jepang. Laju inflasi diprediksi akan semakin cepat di bulan Februari seiring dengan hilangnya dampak dari penurunan harga-harga yang diatur oleh Pemerintah secara Tahunan,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Ekonomi Jepang jatuh ke dalam resesi di penghujung 2023 karena konsumen dan pelaku usaha mengurangi belanja mereka. Pertumbuhan upah lebih lambat dari tingkat inflasi sehingga memberikan tekanan pada anggaran belanja rumah tangga. Akibatnya, paket stimulus ekonomi yang diluncurkan oleh PM Fumio Kishida tidak bekerja secara optimal.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,02% ke 7.285 dan disertai oleh munculnya volume pembelian, pergerakan IHSG pun mampu berada di atas MA-20.

“Terdapat peluang IHSG akan melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek ke rentang 7.297-7.325, namun pada label hitam, posisi IHSG sedang berada di awal wave c dari wave (ii) yang berarti IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.202-7.234 dahulu,” papar Herditya dalam risetnya pada Rabu (28/2/2024).

Herditya juga memberikan catatan, apabila IHSG tertahan oleh support di 7.197, maka IHSG berpeluang menguat kembali untuk menguji resistance 7.370-7.403 pada label merah.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ARTO, AUTO, AVIA, dan UNTR.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi menguat terbatas di hari ini, dan akan melanjutkan rebound menuju rentang leve 7.300–7.330. 

“Secara teknikal, IHSG bertahan di MA-20, hal tersebut mengindikasikan fase Bullish yang tetap terjaga. Sehingga IHSG diperkirakan akan menguat dalam rentang 7.300–7.330 pada perdagangan Rabu (28/2),” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi pada saham BBRI, BBCA, BMRI, INCO dan KEEN.

(fad)

No more pages