Arus keluar modal asing berlanjut baik di pasar surat utang maupun saham yang akhirnya menyeret pamor rupiah. Pada saat yang sama, lonjakan harga beras juga dikhawatirkan akan mengerek inflasi pangan yang mempengaruhi inflasi Indeks Harga Konsumen pada Februari ini.
Secara teknikal nilai rupiah juga memperlihatkan potensi pelemahan lebih lanjut ke kisaran Rp15.670-Rp15.700/US$. Level support terendah selanjutnya berpotensi tertahan di Rp15.750/US$.
Sebenarnya bila melihat tren jangka menengah atau dalam sepekan, rupiah masih berpotensi membentuk tren Higher High, terkonfirmasi ada di dekat indikator MA-100 dan MA-50 menuju Rp15.550/US$.
Jika rupiah hari ini memberi indikasi penguatan, resistance terdekat dapat menuju Rp15.610/S$, sementara kisaran gerak rupiah dalam tren menguat di antara Rp15.600-Rp15.570/US$.
(rui)