Namun tidak ada tanda-tanda dari kedua belah pihak bahwa perundingan di Riyadh pada Selasa menghasilkan kemajuan mengenai rencana Zelenskiy untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Swiss.
Pejabat keamanan dari lebih dari 80 negara bertemu di Davos pada Januari untuk membahas cetak biru tersebut, tetapi pertemuan tersebut berakhir tanpa kejelasan arah ke depan. Zelenskiy mengatakan dia mengandalkan putra mahkota, penguasa de facto Arab Saudi, untuk mendukung inisiatif tersebut.
Ketika bantuan penting dari AS tertahan akibat pertikaian partisan di Washington, Ukraina kekurangan peluru dan amunisi lainnya dan pasukan Rusia telah meningkatkan tekanan di garis depan.
Sekutu-sekutu Ukraina ingin agar setiap pertemuan tingkat tinggi melibatkan berbagai peserta dari negara-negara berkembang termasuk China dan negara-negara Selatan, seperti Brasil, Afrika Selatan, dan India.
Arab Saudi berperan penting dalam menarik perwakilan China ke pertemuan penasihat keamanan nasional yang diadakan di Jeddah, satu-satunya dari empat pertemuan yang dihadiri China.
Perjalanan pada hari Selasa ini merupakan kunjungan kedua Zelenskiy ke Arab Saudi dalam satu tahun terakhir. Ia menyampaikan pidato pada pertemuan puncak para pemimpin Arab di kerajaan tersebut pada Mei tahun lalu, dan mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka terhadap Ukraina.
Kali ini, ia juga membahas pertukaran tahanan dan potensi partisipasi Saudi dalam rekonstruksi Ukraina pascaperang.
Putin melakukan perjalanan ke Arab Saudi tahun lalu untuk bertemu dengan putra mahkota. Zelenskiy sebelumnya mengesampingkan pembicaraan langsung dengan presiden Rusia.
(bbn)
