Boeing dan Airbus sebagian besar sudah kehabisan stok pesawat jet lorong tunggal (single aisle) pada akhir dekade ini, sementara gangguan produksi dan kekurangan mesin telah mengurangi produksi dan membuat harga model bekas melonjak.
American menolak berkomentar, begitu pula Airbus. Boeing merujuk pertanyaan tersebut ke American, yang akan memerinci rencana masa depan pada pertemuan investor 4 Maret di New York.
Setiap pesanan model Max oleh pelanggan blue-chip yang sudah mapan akan menjadi kemenangan penting bagi Boeing, yang masih menghadapi krisis besar setelah kecelakaan pesawat 737 Max 9 yang hampir menimbulkan bencana awal bulan lalu.
Tim inspektur dari regulator AS dan pelanggan maskapai penerbangan telah memantau jalur perakitan Boeing 737 dan menyelidiki pengawasan kualitas dalam rantai pasokan.
Bloomberg News pertama kali melaporkan pada Agustus tahun lalu bahwa Amerika sedang melakukan pembicaraan dengan pembuat pesawat untuk pesanan tersebut.
Robert Isom, CEO maskapai tersebut, mengatakan kepada karyawannya dalam pertemuan Juli lalu bahwa Amerika perlu mendapatkan jet berbadan sempit baru setelah 2027.
Maskapai ini masih menerima pengiriman dari kesepakatan 460 jet yang dibuat dengan duo pembuat pesawat tersebut pada 2011, sebuah transaksi penting yang meyakinkan Boeing untuk melanjutkan produksi 737 Max, dan memesan jet hingga 2027.
Pesanan terbaru akan digunakan untuk menggantikan model lorong tunggal 737-800, A319 dan A320 yang sudah tua pada akhir dekade ini, kata sumber tersebut.
(bbn)