China Belum Pulih, Volume Ekspor Minyak Sawit Diproyeksi Turun
Dovana Hasiana
27 February 2024 19:20
Bloomberg Technoz, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memproyeksikan penurunan tingkat volume ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) serta derivatifnya dibandingkan 2023 yang berada pada level 32,2 juta ton.
Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono tidak menjelaskan dengan lengkap perihal proyeksi tingkat penurunan volume ekspor, tetapi memastikan bahwa volume ekspor tidak turun terlalu banyak dari 2023 dan masih berada di atas 30 juta ton.
“Ekspor 2022 kan 33 juta ton, 2023 adalah 32 juta ton, terjadi penurunan sedikit karena macam-macam situasi global. Kemungkinan tahun ini masih di atas 30 juta ton, tidak terlalu banyak turunnya, jadi turun sedikit di bawah 2023,” ujar Eddy dalam konferensi pers di AYANA Midplaza, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah perekonomian China yang belum pulih. Dalam kaitan itu, China memegang peranan penting dalam mempengaruhi tingkat volume dan nilai ekspor ekspor CPO.
Sebab, China merupakan negara tujuan ekspor CPO paling besar yakni mencapai 7,7 juta ton pada 2023. Angka ini meningkat pesat dari 6,2 juta ton pada 2022 dan 6,4 juta ton pada 2021.