Logo Bloomberg Technoz

Kendaraan sport BYD kelas premium menunjukkan bahwa produsen EV nomor satu dunia itu tidak cukup membidik pasar bawah menengah. Pasca mengalahkan Volkswagen AG sebagai produsen mobil terlaris di Tiongkok, BYD berekspansi di Eropa untuk menciptakan aliran pendapatan baru dan menghindari perang harga di China, pasar asal mereka.

Pada bagian lain produsen mobil di Eropa sedang berjuang dengan kerumitan peralihan ke kendaraan listrik sambil bersaing dengan permintaan yang menurun untuk teknologi baru ini. 

Yangwang U8 dibawa dalam pameran otomotif Jenewa sekaligus mempertontonkan kecanggihan yang diusung BYD dan siap dipasarkan secara luas. Yangwang  adalah versi penyempurnaan dari SUV lima penumpang model EV lainnya, Tang yang dapat melaju sejauh 530 kilometer (329 mil) dengan sekali pengisian daya. 

BYD telah mengalahkan Tesla Inc sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia pada kuartal keempat ini telah mulai menjual model-modelnya di wilayah tersebut termasuk Dolphin. Mobil listrik kompak ini dijual dengan harga sekitar US$7.600 (sekitar Rp425 juta untuk pasar Indonesia).

Harga jual BYD Dolphin lebih murah daripada VW ID.3  dengan fitur serupa, yang awalnya disebut-sebut oleh produsen mobil Jerman itu sebagai Beetle di era mobil listrik. Langkah BYD masuk ke pasar Eropa masih perlu dibuktikan seiring waktu berjalan.

Pada bagian lain otoritas Brussels sedang menyelidiki sejauh mana China telah mendukung para pembuat mobil listriknya - termasuk BYD - dalam sebuah penyelidikan yang dapat mengakibatkan pemungutan tarif tambahan pada awal Juli.

VW, Stellantis, dan Renault secara independen mengerjakan model-model seharga sekitar €25.000. Terakhir mereka memamerkan R5 E-Tech EV di Jenewa. Versi baru dari mobil klasik berbentuk kotak tahun 1970-an ini akan mampu menempuh jarak 400 kilometer dengan sekali pengisian daya.

Mercedes-Benz Group AG dan BMW AG berencana meluncurkan beberapa mobil listrik baru dengan teknologi yang lebih baik pada pertengahan dekade ini. Beberapa produsen mobil Eropa juga mempertimbangkan untuk bekerja sama untuk melawan masuknya mobil listrik dari China.


- Dengan asistensi Stefan Nicola.

(wep)

No more pages