Fitch memprediksi, perusahaan akan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pendanaan untuk melunasi kewajiban tersebut.
Kondisi serupa terjadi di PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Perusahaan mencatat marketing sales Rp1,8 triliun pada 2023. Realisasi ini jauh dari target sebesar Rp3,2 triliun.
Jika situasi itu terus terjadi, ASRI kemungkinan akan mengalami kesulitan pendanaan, sekaligus menunjukkan melemahnya permintaan properti di kota-kota utama.
Kondisi berbeda trjadi di PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang mencatat pertumbuhan marketing sales 6%. BSDE menunjukkan likuiditas yang kuat, tercermin dari saldo kas yang besar dan cukup untuk melunasi kewajiban US$89 juta yang akan jatuh tempo pada Januari 2025.
Secara umum, Fitch memperkirakan marketing sales emiten properti di Indonesia akan stabil sepanjang tahun ini. Prospek ini didasari oleh tingginya minat penyaluran kredit properti.
Namun, ada risiko di balik prospek tersebut, yakni potensi kembali naiknya suku bunga acuan dan inflasi yang disebabkan oleh El-Nino.
(dhf/wep)