“Harus memasukkan program ikonik dari presiden terpilih. Tentu itu diperhitungkan dan Bappenas sedang menyusun itu. RKP akan muncul setelah pengumuman secara resmi dari KPU tentang presiden terpilih.
“Ancer-ancernya sudah dilakukan agar benar-benar ada keberlanjutan pembangunan setelah pelantikan presiden. APBN yg mengakomodasi program-program ikonik presiden terpilih,” jelas Suharso di komplek Istana Kepresidenan, kemarin.
Salah satu program ikonik itu adalah makan siang siang gratis bagi siswa sekolah. Dalam dokumen visi-misi Prabowo-Gibran, disebutkan bahwa ada janji memberikan makan siang kepada 80 juta penerima hingga 2029.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintahan Presiden Jokowi bahkan sudah memperhitungkan kebutuhan biaya dari program ikonik tersebut.
“Per anak kira-kira Rp 15.000. Itu nanti dilepas ke daerah masing-masing, kita tidak menyeragamkan,” ungkap Airlangga, hari ini.
Anggaran Rp 120 Triliun
Bloomberg News memberitakan, anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkap anggaran untuk program makan siang bagi siswa sekolah diperkirakan menelan Rp 120 triliun pada tahun pertama. Pelaksanaan akan bertahap selama 5 tahun dengan proyeksi total anggaran mencapai Rp 450 triliun.
Dalam 5 tahun pelaksanaan, perkiraan kebutuhan beras untuk merealisasikan program tersebut mencapai 6,7 juta ton beras per tahun. Kemudian lalu 1,2 juta ton ayam, 500 ribu ton daging sapi, 1 juta ton daging ikan segar, juga buah-buahan dan sayuran. Ditambah 4 juta kiloliter susu sapi segar.
Anggaran Rp 120 triliun dalam setahun bukan jumlah yang kecil. Mengutip dokumen APBN 2024 beserta Nota Keuangannya, angka itu melebihi sejumlah pos belanja pemerintah pusat.
Pertama adalah fungsi perlindungan lingkungan hidup. APBN 2024 mengalokasikan anggaran pos ini sebesar Rp 14,13 miliar.
“Adapun target output prioritasnya antara lain: (1) kebakaran hutan dan lahan yang dikendalikan seluas 40 ribu ha; (2) pembangunan 2 pusat konservasi plasma nutfah di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN); (3) inventarisasi dan verifikasi atas potensi serta permasalahan di kawasan konservasi seluas 68.000 ha; (4) hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi seluas 17.500 ha; (5) bibit berkualitas dan bibit produktif yang tersedia sebanyak 41 juta batang; (6) lahan gambut yang direstorasi seluas 355.000 ha; (7) ekosistem mangrove yang direhabilitasi seluas 2.215 ha; (8) operasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sebanyak 1.250 operasi; (9) sertipikat hak atas tanah sebanyak 5 juta bidang; dan (10) stasiun Indonesia CORS yang terbangun sebanyak 45 unit,” papar dokumen APBN 2024.
Kedua adalah fungsi perumahan dan fasilitas umum. Dalam APBN 2024, anggaran untuk fungsi ini ditetapkan Rp 41,79 triliun.
“Adapun target output prioritasnya antara lain: (1) pembangunan rumah susun sebanyak 5.479 unit; (2) pembangunan dan peningkatan rumah swadaya sebanyak 55.046 unit; (3) bantuan prasarana dan sarana umum sebanyak 17.726 unit; (4) pembangunan SPAM dengan kapasitas 2.571 liter/detik; dan (5) sarana perumahan yang dibangun di kawasan transmigrasi sebanyak 104 unit,” jelas dokumen APBN 2024.
Ketiga adalah fungsi kesehatan. APBN 2024 mengalokasikan anggaran fungsi ini sebesar Rp 97,43 triliun.
“Target output prioritas fungsi kesehatan pada tahun 2024, di antaranya yaitu: (1) cakupan penduduk yang menjadi peserta PBI melalui JKN/KIS sebanyak 96,8 juta jiwa; (2) penyediaan makanan tambahan bagi 45 ribu ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan 100 ribu balita kurus; (3) sosialisasi dan diseminasi pencegahan dan pengendalian TBC bagi 1.200 orang; (4) penugasan khusus tenaga kesehatan sebanyak 5.200 orang (secara tim 1.200 orang dan secara individu 4.000 orang); (5) keluarga dengan baduta yang mendapatkan fasilitasi dan pembinaan 1.000 HPK sebanyak 8,1 juta keluarga; dan (6) sampel obat, obat tradisional, kosmetik, dan suplemen kesehatan yang diperiksa sebanyak 57.738 sampel,” jelas dokumen APBN 2024.
Keempat adalah fungsi pariwisata. APBN 2024 mengalokasikan dana Rp 3,39 triliun untuk fungsi ini.
“Adapun target output prioritasnya antara lain: (1) Promosi Bidang Pariwisata dan ekonomi kreatif dalam dan luar negeri melalui media digital dan konvensional ditargetkan sebanyak 96 promosi; (2) Penyelenggaraan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) ditargetkan sebanyak 76 desa wisata; (3) Penyelenggaraan Anugrah Kreasi Indonesia (AKI) ditargetkan sebanyak 400 Pelaku ekonomi kreatif; (4) Olahragawan Andalan Nasional yang Terbina Dalam Peningkatan Prestasi Olahraga ditargetkan sebanyak 25.764 orang; dan (5) Olahragawan Elite Junior Nasional yang difasilitasi dalam Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional ditargetkan sebanyak 4.500 orang,” ungkap dokumen APBN 2024.
Kelima adalah fungsi agama. Dalam APBN 2024, anggaran untuk fungsi agama tercatat Rp 11,76 triliun.
“Anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung Prioritas Nasional (PN) keempat dalam RKP tahun 2024 yaitu Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan, di mana salah satu kebijakannya yaitu mengembangkan moderasi beragama untuk memperkuat kerukunan dan harmoni sosial,” tulis dokumen APBN 2024.
(red/ain)