Yen juga sedikit menguat setelah laporan inflasi. Sementara swap berindeks overnight sekarang menunjukkan kepastian yang lebih besar, bahwa BOJ akan menghapus kebijakan suku bunga di bawah nol pada Juni.
"Data hari ini mendukung normalisasi BOJ dalam beberapa bulan mendatang," kata Koya Miyamae, ekonom senior di SMBC Nikko Securities. "Bank semakin mendekati target mereka. Adalah hal yang baik bagi bank bahwa target tersebut tidak turun di bawah 2% meskipun ada faktor khusus."
Salah satu faktor utama yang mendorong inflasi melampaui perkiraan adalah kenaikan 63% dalam harga paket wisata ke luar negeri. Meskipun yen yang murah menarik banyak wisatawan yang datang ke Jepang, ini juga mendorong kenaikan biaya perjalanan ke luar negeri oleh orang Jepang.
Gubernur Kazuo Ueda menunjukkan kepercayaan terhadap prospek untuk menjaga inflasi di atas 2%. Dia mengatakan pekan lalu bahwa dia memperkirakan siklus ekonomi yang baik antara harga, upah, dan lapangan kerja akan menguat.
Tingkat inflasi diperkirakan akan rebound pada Februari karena dampak langkah-langkah pengurangan harga pemerintah memudar dalam perbandingan year-on-year. Langkah-langkah tersebut setara dengan penurunan poin persentase pada inflasi secara keseluruhan ketika pertama kali diperkenalkan tahun lalu.
Perkiraan median dari 25 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menunjukkan inflasi inti di luar makanan segar rata-rata akan mencapai 2,4% pada kuartal pertama dan kedua tahun 2024.
Miyamae memperkirakan tingkat inti kemungkinan akan melonjak di atas 2,5% pada bulan Februari.
"BOJ, yang telah mempersiapkan komunikasinya sebagai persiapan untuk keluar dari suku bunga negatif, kemungkinan akan menyambut baik berita ini. Meski begitu, laporan IHK menambah gambaran beragam tentang ekonomi," ungkap Taro Kimura, ekonom dari Bloomberg Economics.
Ini adalah bulan ke-22 berturut-turut di mana inflasi memenuhi atau melampaui target BOJ. Ukuran inflasi yang tidak termasuk harga makanan segar dan energi, indikator utama untuk tren harga dasar, juga mengalahkan konsensus, naik 3,5%. Para ekonom memperkirakan akan naik 3,3%. Pertumbuhan di sektor jasa melambat menjadi 2,2%.
Namun, fundamental ekonomi saat ini memerlukan komunikasi yang hati-hati oleh BOJ jika mereka memilih untuk mulai menaikkan suku bunga. Ekonomi tergelincir ke dalam resesi teknis pada akhir tahun lalu, karena konsumen dan dunia usaha mengurangi pengeluaran. Pertumbuhan upah tertinggal di belakang inflasi, menekan anggaran rumah tangga. Hal itu menjelaskan mengapa dukungan terhadap Perdana Menteri Fumio Kishida menurun.
Yen yang diperdagangkan di sekitar level terendah dalam beberapa dekade terhadap dolar AS mungkin juga akan memicu kembali inflasi yang didorong oleh impor, dan selanjutnya dapat semakin menekan konsumsi. Pelemahan mata uang tersebut telah membantu mendorong saham Jepang ke rekor tertinggi berkat permintaan yang kuat dari investor asing. Akan tetapi, hal tersebut tidak meningkatkan sentimen di Jepang. Individu Jepang cenderung tidak berinvestasi dalam saham secara aktif seperti rekan-rekan mereka di negara maju lainnya.
Laporan Selasa menunjukkan harga listrik dan gas turun lebih dari 20% pada Januari dibandingkan tahun sebelumnya. Subsidi pemerintah untuk listrik dan gas terus mengurangi 0,48 poin persentase dari angka inflasi keseluruhan.
Harga makanan olahan, yang sebelumnya menjadi pendorong utama inflasi, naik 5,9%, melambat dari 6,2% pada Desember. Harga penginapan naik 27%, melambat dari 59%.
Ekonom dan investor akan memantau dengan cermat angka inflasi Tokyo untuk Februari yang akan dirilis pekan depan. Angka-angka tersebut akan memberi indikasi pertama mengenai seberapa besar pertumbuhan haarga akan meningkat setelah dampak awal subsidi tidak diperhitungkan, dan selanjutnya dapat memicu ekspektasi kenaikan suku bunga dalam jangka pendek.
(bbn)