“Belum ada yang bisa kami laporkan sekarang mengenai insentif hybrid,” ujar Rachmat.
Dihubungi secara terpisah, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menilai insentif kendaraan listrik hibrida atau HEV bakal mampu mendongkrak penjualan.
Dia tidak bisa memberikan proyeksi peningkatan penjualan bila insentif tersebut diterapkan oleh pemerintah, tetapi memastikan bahwa insentif tersebut akan bermanfaat bagi segmen HEV yang berada di harga sekitar Rp300 juta.
“Pada segmen mobil dengan harga kisaran Rp300 juta, insentif menjadi daya tarik untuk konsumen dan pangsa pasarnya besar,” ujar Jongkie.
Namun, insentif itu dinilai tidak mampu mendongkrak penjualan untuk segmen HEV Rp500 juta ke atas. Alasannya, pangsa pasar mobil tersebut lebih kecil sehingga penjualan tidak akan meningkat signifikan walaupun telah diberikan insentif.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil wholesales (pabrik ke dealer) HEV pada Januari 2024 adalah 4.712 unit. Angka ini turun 26,49% secara bulanan atau month to month (mtm) dari 6.410 pada Desember 2023.
Secara tahunan atau year on year (YOY), penjualan Januari 2024 naik 106,85% dari penjualan sebanyak 2.278 unit pada Januari 2023.
(dov/wdh)