"Data ekonomi akan kembali menjadi pusat perhatian," kata Chris Larkin di E*Trade dari Morgan Stanley, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
"Setelah pembacaan CPI dan PPI yang lebih panas dari perkiraan awal bulan ini, lebih banyak orang mungkin melihat ke PCE untuk wawasan tentang ancaman re–inflasi, dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi waktu penurunan suku bunga The Fed,” tambahnya.
Kehati-hatian pasar terlihat dari pergerakan pasar global tadi malam di mana indeks saham Wall Street kesemuanya ditutup di zona merah. Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite kompak melemah dengan masing-masing 0,16%, 0,38% dan 0,13% semalam.
Lebih lanjut, hari ini dalam waktu setempat dua pejabat The Fed juga dijadwalkan akan berbicara dalam dua event terpisah di mana apapun komentar mereka tentang perekonomian dan kebijakan bunga akan dicermati oleh para investor.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, data Inflasi AS, Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve) Christopher Waller mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya membutuhkan data beberapa bulan lagi sebelum memutuskan bahwa tingkat inflasi sudah cukup rendah sehingga membuka ruang bagi pemangkasan suku bunga.
“Dalam hal ini Personal Consumption Expenditure Price Index, dijadwalkan dirilis hari Kamis. Para pakar ekonomi memprediksi inflasi inti (Core PCE Price Index) AS naik 0,4% mtm (+2,4% yoy) di bulan Januari, lebih tinggi dari kenaikan 0,2% M/M (+2,6% Y/Y) di bulan sebelumnya,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG ditutup terkoreksi 0,15% ke 7.283 dan masih didominasi oleh volume penjualan, namun koreksi IHSG tertahan oleh MA-20.
“erdapat peluang IHSG akan menguat dalam jangka pendek ke rentang 7.297-7.325, namun pada label hitam, posisi IHSG sedang berada di awal wave c dari wave (ii) yang berarti IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.202-7.234 dahulu,” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (27/2/2024).
Herditya juga memberikan catatan, apabila IHSG tertahan oleh support di 7.197, maka IHSG berpeluang menguat kembali untuk menguji resistance 7.370-7.403 pada label merah.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BRMS, HRUM, ITMG, dan MEDC.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG diperkirakan konsolidatif dalam rentang 7.250-7.330 dengan kecenderungan lanjutkan pullback di Selasa (27/2).
"Secara teknikal, kecenderungan konsolidasi ditunjukan dari pelebaran negative slope pada MACD bersamaan dengan terbentuknya pola doji star di Senin (26/2),” tulisnya.
Sebagai sentimen lanjutan, indeks-indeks Wall Street melemah semalam, yang mencermati US 10-year Treasury Yield makin menguat ke level 4.276% (Data Senin 26/2), di tengah antisipasi data inflasi AS di pekan ini.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi BBNI, CPIN, JPFA, WEHA dan CHEM.
(fad)