Malaysia harus bekerja untuk mempersempit defisit anggaran dan mereformasi kebijakan subsidi, kata raja dalam pidatonya.
"Saya sedih setelah mengetahui bahwa karena defisit fiskal yang terjadi sejak 1998, pemerintah saat ini menanggung beban utang yang semakin besar," kata raja. "Posisi keuangan yang lemah ini menyulitkan pemerintah untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan baru atau memberikan insentif keuangan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi."
Di bawah sistem monarki konstitusional yang unik di negara ini, para bangsawan turun-temurun dari sembilan negara bagian secara bergantian menduduki takhta. Meskipun posisinya sebagian besar bersifat seremonial, salah satu tugas pentingnya adalah memutuskan siapa yang memimpin pemerintahan ketika tidak ada partai yang memiliki suara mayoritas. Pendahulu Sultan Ibrahim telah melakukannya tiga kali, yang terakhir setelah parlemen yang digantung untuk pertama kalinya di negara ini pada tahun 2022.
Moody's Investors Service mengatakan bulan lalu bahwa kekhawatiran yang mengakar di sekitar stabilitas pemerintah dapat menghambat daya saing ekonomi Malaysia dalam jangka panjang.
Anwar masih memiliki dukungan super-mayoritas di parlemen. Baru-baru ini, setengah lusin anggota parlemen dari koalisi oposisi mengatakan bahwa mereka mendukung pemerintah saat ini, sementara sekutu-sekutu perdana menteri juga mendesak para politisi negara ini untuk berhenti merongrong pemerintah.
(bbn)