Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga Bitcoin dalam sepekan masih bergerak mendatar dengan rentang perdagangan US$51.000–US$52.500. Pergerakan yang mendatar tersebut ditengarai wait and see terhadap serangkaian data ekonomi Amerika Serikat yang akan terbit pada pekan ini.

Saat tulisan ini dibuat, Bitcoin tengah parkir pada level US$51.364 dengan hanya berhasil mencatatkan kenaikan 0,74% dalam 3 hari terakhir perdagangan. Kapitalisasi pasar Bitcoin juga stabil pada kisaran US$1 triliun atau sekitar Rp15,81 triliun.

Mengutip data CoinMarketcap, Senin (26/2/2024), top 10 market caps aset kripto pergerakannya bervariasi. Adapun penguatan tertinggi terjadi pada Ethereum ETH dengan kenaikan 2,4% dalam 24 jam dan secara sepekan menguat 6,18% pada harga US$3.107,4.

Sementara yang paling dalam penurunannya terjadi pada XRP Koin yang mencatatkan koreksi hingga 1,42% dalam 24 jam, dan sudah melemah 3,87% dalam sepekan menuju harga US$0,5388.

Bitcoin tercatat tengah dalam tren sideways dalam tren jangka menengah dengan chart 7 minutes, yang saat ini ada di zona merah dengan turun ke harga US$51.364, atau melemah 0,48% dalam 24 jam dan dalam sepekan terdepresiasi 1,04%.

Pergerakan Harga Bitcoin dalam 7 Hari Perdagangan Hingga Senin 26 Februari (Bloomberg)

Jika mencermati pergerakan harganya secara teknikal, Bitcoin masih akan ada di dalam tren sideways dalam jangka pendek.

Terdapat kecenderungan pergerakan yang amat terbatas di antara support. Terlihat pada gerak yang terjadi pada range sempit Bitcoin di antara US$51.000 dan US$52.500 sebagai level resistance.

Adapun BNB Koin dalam tren menguat dengan kenaikan mencapai 2,02% serta dalam sepekan meroket 10,34%, dan parkir pada harga US$388,75.

Di sisi lain, Cardano ADA melemah 1,05% dalam 24 jam, dan sudah turun 6,12% dalam sepekan menuju harga US$0,5888.

Bitcoin Cash BCH juga tengah bergerak di zona merah. Dengan mencatatkan penurunan 0,71% dalam 24 jam menjadi US$266,52, dan melemah 1,94% dalam sepekan.

Selanjutnya, Dogecoin DOGE milik Elon Musk yang melemah 0,18% dalam 24 jam, dan sepanjang sepekan mencetak tren negatif, adapun koreksi yang terjadi 0,98% pada harga US$0,08582.

Ada banyak data penting yang akan dirilis pekan ini yaitu data penjualan rumah baru, survei konsumen, data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat untuk Kuartal IV-2023, dan juga data inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) untuk bulan Januari.

Investor juga akan mencermati komentar dan pernyataan dari sejumlah pejabat Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang dijadwalkan berbicara di berbagai forum pekan ini, untuk memberi gambaran arah kebijakan suku bunga acuan kedepannya.

Sebelumnya, Gubernur Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jumat, ekonomi sedang menuju ke arah yang benar, dan kemungkinan besar akan tepat untuk menurunkan suku bunga di penghujung tahun ini.

"Inflasi CPI dan informasi ketenagakerjaan baru-baru ini telah mengaburkan waktu dan besarnya penurunan suku bunga di pasar keuangan," Stephen Gallagher, Kepala Ekonom AS di Societe Generale SA menulis dalam sebuah catatan, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

"Menegaskan bahwa penurunan suku bunga acuan kemungkinan besar akan mempertahankan harapan untuk penurunan dalam beberapa bulan mendatang, meskipun tidak di Maret,” tambahnya.

(fad/wep)

No more pages