Heesu Lee - Bloomberg News

Bloomberg, Perusahaan-perusahaan yang paling banyak menghasilkan polusi di Korea Selatan (Korsel) telah menghasilkan 475 miliar won (US$357 juta) dari penjualan izin emisi karbon yang tidak terpakai dalam delapan tahun pertama program negara tersebut, menurut sebuah kelompok aktivis.

Menurut Plan 1.5, kelompok advokasi iklim yang berbasis di Seoul, 10 penghasil emisi terbesar telah menjual hampir 22 juta ton kelebihan kredit dari tahun 2015 hingga 2022. Sistem cap-and-trade di Korea Selatan, yang mencakup hampir 700 perusahaan, mengalami surplus 39,2 juta ton pada tahun 2021 dan 2022 jika digabungkan. Demikian ungkap kelompok tersebut dalam sebuah analisis. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 6% dari total emisi Korea pada tahun 2022.

Korea Selatan adalah salah satu negara pertama di Asia yang memulai sistem perdagangan emisi, tetapi tidak berhasil mendorong para penghasil polusi industri untuk mengurangi polusi karena terlalu banyak alokasi yang diberikan, sebagian besar secara gratis.

Analisis ini memberikan tekanan lebih lanjut kepada pemerintah untuk meningkatkan program tersebut, yang merupakan pilar utama dalam janji negara tersebut untuk mengurangi pelepasan gas rumah kaca sebesar 40% dari tingkat tahun 2018 pada tahun 2030.