Logo Bloomberg Technoz

Program Makan Siang Gratis Masuk APBN 2025, Defisit Anggaran Naik

Azura Yumna Ramadani Purnama
26 February 2024 14:30

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPBN) Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (YouTube Sekretariat Presiden)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPBN) Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (YouTube Sekretariat Presiden)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah menargetkan defisit anggaran negara akan berada di kisaran 2,48%-2,8% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025. Level defisit ini lebih tinggi dibanding target defisit anggaran pada 2024, yakni sebesar 2,29% dari PDB.

Target defisit anggaran ini sudah memasukkan anggaran program makan siang gratis yang diusung pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, meski keduanya belum resmi ditetapkan sebagai pemimpin negara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Program ini diperkirakan menghabiskan dana mencapai Rp120 triliun dalam setahun. 

"Ini secara garis besar, kita belum sampai ke angka nominal. Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kalau bisa defisit anggaran jangan terlalu loncat sekali, tadi ancer-ancernya antara 2,48%-2,8%," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna yang membahas tentang Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 di Istana Negara, Senin (26/2/2024).

Suharso menjelaskan, pemerintah memasukkan program-program ikonik dari presiden terpilih dalam rancangan kebijakan fiskal tahun depan. Namun, draf rencana kerja pemerintah sesungguhnya baru akan muncul setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan presiden terpilih dalam Pilpres 2024.

"Agar benar-benar keberlanjutan pembangunan setelah pelantikan presiden itu bisa menggunakan RAPBN (rancangan anggaran pendaparan dan belanja negara) yang telah mengakomodasi program-program ikonis dari presiden terpilih," tutur Suharso.