Unit-unit tersebut akan dibangun di lokasi yang terletak dekat dengan stasiun kereta bawah tanah, jalan utama, dan fasilitas kesehatan untuk memenuhi permintaan dari berbagai kelompok orang.
Pemerintah kota akan memberikan insentif kepada pengembang untuk membangun rumah-rumah seperti itu, termasuk melonggarkan batasan rasio luas lantai hingga sebanyak 500% dengan menyesuaikan peraturan zonasi saat ini.
"Dua dari lima rumah akan menjadi tempat tinggal bagi kaum lajang di Seoul pada tahun 2030, dan itu hanya lima tahun lagi,” kata Byeongyong Han, kepala Kantor Kebijakan Perumahan di Pemerintah Metropolitan Seoul, dalam pernyataan tersebut.
"Saatnya untuk melaksanakan dukungan perumahan untuk orang yang hidup sendiri.”
Menurut statistik Korea, kini sepertiga rumah di ibu kota Korea Selatan adalah ditempati kaum lajang yang jumlahnya lebih dari satu.
Dikarenakan lebih sedikit orang yang menikah dan populasi yang cepat menua berarti banyak orang tua yang hidup sendirian.
Pemilik rumah yang tinggal sendiri diharapkan akan membentuk mayoritas rumah tangga di negara tersebut pada tahun 2050.
(bbn)