Bloomberg Technoz, Jakarta - Julo, sebuah perusahaan rintisan (startup) pinjaman online di Indonesia, mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) seiring dengan pendapatan tahunannya  mencapai lebih dari US$120 juta (sekitar Rp1,8 triliun).

Startup Julo sedang mencari dana di saat banyak perusahaan rintisan lainnya sedang berjuang untuk mendapatkan modal karena industri ventura secara global sedang bergulat dengan kenaikan suku bunga dan inflasi.

Para investor, yang dulunya senang memberi dana, kini menjadi lebih pemilih dan memberikan persyaratan yang kurang menguntungkan.

“Tujuan finansial utama kami adalah menghasilkan profitabilitas yang berkelanjutan bagi pemegang saham kami, dan menyediakan likuiditas, seperti IPO di kemudian hari. Kami yakin bahwa kami berada di jalur yang benar dalam mengoptimalkan produk inti
kami, mengelola risiko secara efisien melalui investasi berkelanjutan dan perhatian terhadap manajemen risiko, dan semakin mendiversifikasi portofolio produk kami yang pada akhirnya menjadi platform layanan keuangan yang sepenuhnya terintegrasi,” kata Presiden Grup Julo Ankur Mehrotra dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/2/2024).

Perusahaan ini sedang berbicara dengan para investor untuk putaran pembiayaan pra-IPO dan telah mulai menjajaki opsi-opsi untuk pencatatan saham di bursa, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan pada Senin, dilansir Bloomberg News.