"Jika kalian kembali ke rumah sakit pada 29 Februari, pemerintah tidak akan meminta pertanggungjawaban atas peristiwa yang terjadi," ujar Lee dalam rapat pemerintah Senin (26/2/2024).
Pemerintah Presiden Yoon Suk Yeol bersiap menangkap, mengadili, dan kemungkinan mencabut izin para dokter yang mengorganisasi aksi protes yang mereka sebut sebagai pelanggaran hukum.
Serikat pekerja mendukung keberatan para dokter bahwa rencana penambahan kursi itu tidak mengatasi masalah mendasar sistem pelayanan kesehatan di negara itu yang antara lain meliputi kurang dokter spesialis bidang tertentu, kondisi kerja yang buruk, terlalu banyak dokter di daerah perkotaan, dan tidak ada perlindungan yang cukup terkait langkah hukum malpraktek.
Sementara pihak yang mengkritik aksi para calon dokter itu mengatakan mereka kemungkinan lebih khawatir pendapatan mereka akan berkurang jika ada lebih banyak dokter sebagai pesaing.
OECD menyebut bahwa dokter di Korea Selatan termasuk dalam profesi dengan gaji tertinggi di antara negara maju dibanding pekerja sektor lain.
Korea Selatan meningkatkan tingkat waspada di sektor pelayanan kesehatan karena rumah sakit besar melaporkan gangguan pada pelayanan mereka dan pemerintah telah membuat rencana untuk menghadapi kemungkinan aksi ini berlangsung lama.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan melaporkan sebanyak 9.006 dari 13 ribu calon dokter tidak masuk kerja.
Kantor berita Yonhap melaporkan aksi protes ini diperkirakan akan meningkat karena ratusan lulusan baru fakultas kedokteran menolak mengambil posisi co-ass di rumah sakit.
Pemerintah Presiden Yoon sebelumnya mengatakan tidak berencana mengurangi kursi tambahan di rumah sakit itu dan menyebut langkah ini penting untuk menempatkan lebih banyak dokter di lebih banyak lokasi.
Tingkat kepuasan terhadap Presiden Yoon naik ke posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir karena ketegasan terhadap para dokter yang melakukan aksi protes itu mendapat dukungan luas dari warga yang kesal dengan gangguan di sistem pelayanan kesehatan.
Gallup Korea menyebut sekitar tiga perempat rakyat mendukung langkah pemerintah menambah kursi mahasiswa baru di fakultas kedokteran.
Pemerintah juga telah membuka unit gawat darurat di 12 rumah sakit militer untuk pasien umum sementara sejumlah rumah sakit mencoba menyebar pasien dari unit gawat darurat itu akibat kekurangan staf medis.
(bbn)