Logo Bloomberg Technoz

Harga Turun April

Dengan demikian, lanjut Zulhas, pemerintah menyiapkan pasokan alternatif yakni beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog (Persero). Dalam kaitan itu, dia pun mengimbau masyarakat untuk beralih dari beras premium ke SPHP. Sehingga, laju kenaikan harga beras premium bisa tertahan.

“Berasnya [SPHP] enak juga, bagus. Ada beras komersial Perum Bulog Rp14.000/kg, ada beras subsidi SPHP itu Rp55.000 per 5 kilogram. Kalau harga ini mahal, diharapkan masyarakat bisa beli alternatif, sehingga laju kenaikan beras lokal yang belum lanen ini bisa tertahan,” ujarnya.

Bila masyarakat tidak segera beralih ke SPHP, kata Zulhas, harga beras premium lokal bakal terus meningkat. Namun, dia mengatakan, harga beras premium bisa segera stabil pada bulan April dan Mei seiring dengan masa panen.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri masih terus melakukan pengecekan untuk memeriksa adanya potensi spekulan di balik isu kelangkaan beras premium di gerai-gerai ritel modern.

Namun, Satgas Pangan Polri masih berpendapat penyebab dari adanya kelangkaan pasokan dan kenaikan harga beras adalah murni karena kendala cuaca yang memengaruhi produksi padi.

“Kami masih melakukan pengecekan terus [indikasi spekulan], kendala cuaca yang berpengaruh terhadap stok, dan distribusi menjadi pemicu kenaikan harga,” ujar Anggota Satgas Pangan Polri Kombes Samsul Arifin saat dihubungi Bloomberg Technoz, Kamis (22/2/2024).

Adapun, Ketua Koordinasi Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah sebelumnya memperingatkan aksi spekulan berpotensi muncul untuk menahan pasokan beras premium di gerai-gerai ritel modern, bila pemerintah tetap tidak menghendaki relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras sementara.

“Mengatur kebijakan HET [beras] pada situasi sekarang menjadi penting. Apakah perlu relaksasi dalam waktu yang dibatasi, sampai situasi aman? Kalau tidak, akan repot situasinya. Misalnya tidak ada relaksasi, peluang bisa jadi akan muncul 'penumpang gelap' [spekulan] di situasi politik saat ini. [Mereka ingin] supaya beras premium ditahan lebih lama,” ujar Said saat dihubungi Bloomberg Technoz, Kamis (22/2/2024).

(dov/wdh)

No more pages