Pemimpin Israel tersebut mengatakan bahwa orang-orang yang sekarang berada di Rafah, dekat perbatasan Mesir, akan diarahkan ke utara. "Ada ruang bagi mereka untuk pergi ke utara Rafah ke tempat yang telah selesai kami tempur," kata Netanyahu.
Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat serangan udara dan darat Israel sejak Oktober lalu, dan sebagian besar dari satu juta lebih warga sipil yang kini berlindung di Rafah dipindahkan dari daerah-daerah di bagian utara.
Secara terpisah, Netanyahu mengatakan bahwa ia tidak dapat memperkirakan jadwal kesepakatan dengan Hamas untuk menukar sandera Israel yang ditahan di Gaza dengan para tahanan Palestina di Israel.
Media Israel melaporkan bahwa pembicaraan pada Jumat yang melibatkan delegasi Israel dan perwakilan dari Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah menghasilkan sebuah progres.
Netanyahu mengatakan kepada CBS bahwa Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa, pertama-tama harus mundur dari "klaim-klaim delusional" yang tidak ia sebutkan secara spesifik.
Sebuah operasi militer Israel yang intens di Rafah dapat memakan waktu "beberapa minggu," dan Israel akan melanjutkannya, apakah ada kesepakatan gencatan senjata atau tidak, kata Netanyahu.
Secara terpisah, dalam acara "State of the Union" di CNN, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah menegaskan bahwa semua pihak harus melakukan segala upaya untuk mencapai gencatan senjata sementara.
"Kami mengatakan kepada semua orang, termasuk pemerintah Israel, bahwa ini adalah posisi tegas kami bahwa segala upaya harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan ini, dan kemudian kita dapat bergerak maju dari sana," kata Sullivan.
Israel telah menyerang Hamas di Gaza selama hampir lima bulan, menewaskan hampir 30.000 orang, menurut kementerian kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas tersebut. Sementara itu, kondisi di lapangan di Gaza semakin memprihatinkan.
Delapan belas dari 24 batalion Hamas telah dihancurkan sejak kampanye Israel dimulai setelah serangan 7 Oktober di Israel selatan oleh para pejuang Hamas, yang menewaskan 1.200 orang dan menculik 250 orang.
Secara terpisah, Komando Pusat AS mengatakan bahwa Houthi meluncurkan satu rudal balistik anti-kapal pada Sabtu yang kemungkinan besar menargetkan sebuah kapal tanker di Teluk Aden, yang tidak menyebabkan kerusakan atau korban setelah rudal tersebut menghantam air.
AS dan sekutunya menyerang beberapa target di daerah-daerah yang dikuasai Houthi di Yaman pada Sabtu, menanggapi peningkatan serangan terhadap pelayaran komersial di wilayah Laut Merah oleh kelompok militan yang didukung Iran.
(bbn)