Logo Bloomberg Technoz

Austin mengatakan penyanyi band Queen itu mencari tempat mengasingkan diri di London agar bisa mencipta dan bekerja untuk musiknya dengan tenang tanpa dikejar-kejar media--dan Garden Lodge adalah tempat itu. 

"Media mengejar dia terkait isu prefensi seksualnya, dan dia tidak mau melayani itu. Memang tidak perlu. Rumah ini memberi perasaan tenang sehingga dia bisa berkreasi dan hidup dengan tenang," kata Austin. 

Austin mewarisi rumah ini setelah Freddie Mercury meninggal pada 1991 dan menempati rumah itu hingga sekarang. 

Dia mengatakan awalnya dia tidak yakin apakah sehat meninggali rumah itu karena dia masih berduka dengan kematian mendadak sahabatnya tersebut. Namun, dia kemudian sadar bisa tinggal dengan bahagia di Garden Lodge dan tidak perlu melepasnya "selama bertahun-tahun."

"Rumah ini adalah milik saya secara legal," ujar Austin dengan suara penuh emosi. "Saya mengubah rumah ini dengan dia dan untuk dia, dan rumah ini akan terus menjadi miliknya. Ini adalah impiannya, visinya."

Austin, 72 tahun, memutuskan untuk menjual rumah ini dengan harga US$38 juta (Rp594,32 miliar). Penjualan ini dilakukan setelah lelang barang-barang milik Freddie Mercury pada September lalu sukses meraup dana lebih dari US$50 juta. Sebagian besar hasil lelang ini disumbangkan pada yayasan Mercuty Phoenix Trust dan Eltoj John AIDS Foundation. 

Rencana awalnya adalah melakukan lelang barang-barang Freddie dan kemudian mulai menimbang menjual rumah itu, kata Austin. 

"Lelang itu luar bisa. Dan saya tidak tahu perasaan saya sekarang. Tetapi saya sadar waktunya sudah tiba," kata Austin yang mengatakan dia sekarang tinggal sendirian karena anak-anaknya sudah dewasa dan tinggal di tempa lain. 

Garden Lodge sendiri adalah rumah yang cukup memiliki sejarah panjang terkait pemiliknya. Properti bergaya Neo-Gergian ini dibangun di awal abad 20 dan pernah dimiliki oleh pelukis Cecil Rea dan pematung Constance Halford.

(bbn)

No more pages