Hal itu diungkapkan dalam pernyataan resminya pada November tahun lalu atau setelah kesepakatan awal atau head of agreement (HoA) divestasi Vale Indonesia yang diteken di sela Pertemuan Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik 2023, dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, serta pejabat pemerintah lainnya.
VBM mengeklaim perjanjian tersebut mengguntungkan bagi Vale lantaran lantaran membuka jalan bagi pembaruan izin pertambangan INCO di Indonesia selepas 2025, yang selanjutnya memungkinkan investasi Vale dan proyek-proyek pertumbuhan baru di Bahodopi, Sorowako dan Pomalaa.
Harga Saham
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengonfirmasi kabar bahwa akuisisi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) disepakati di harga sekitar Rp3.000-an/lembar saham.
“Iya, sekitar segitu. Pokoknya itulah, Rp3.000 plus,” ujarnya saat dimintai konfirmasi oleh Bloomberg Technoz, Jumat (16/2/2024).
Dia pun mengisyaratkan harga tersebut sudah mencakup diskon dari harga pasar, meski dia tidak mengelaborasi berapa persen korting harga yang didapatkan oleh MIND ID. Pada penutupan perdagangan pekan kemarin, saham INCO berada Rp3.950/lembar.
Sementara itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan bahwa kesepakatan harga saham itu merupakan harga yang terbaik untuk kedua belah pihak.
“Yang pastinya harganya harga terbaik buat kedua belah pihak,” ujar Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga saat dihubungi, Senin (19/2/2024).
Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irwanto juga enggan menjawab harga akhir yang disepakati dan meminta untuk menunggu pengumuman secara resmi.
“No comment (tidak ada komentar), tunggu pengumuman resmi saja,” ujar Bernandus saat ditanya apakah harga akhir akuisisi 14% saham berada pada kisaran Rp3.070/lembar saham hingga Rp3.150/lembar saham
(ibn/frg)