Logo Bloomberg Technoz

Adapun susunan direksi perseroan menjadi:

  • Direktur Utama Royke Tumilaar,
  • Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati,
  • Direktur Wholesale & International Banking Silvano Winston Rumantir,
  • Direktur Digital & Integrated Transaction Banking Corina Leyla Karnalies,
  • Direktur Enterprise & Commercial Banking Sis Apik Wijayanto,
  • Direktur Institutional Banking Muhammad Iqbal,
  • Direktur Finance Novita Widya Anggraini,
  • Direktur Human Capital & Compliance Mucharom,
  • Direktur Network & Services Ronny Venir,
  • Direktur Retail Banking  Putrama Wahju Setyawan,
  • Direktur Risk Management David Pirzada, dan
  • Direktur Technology & Operations Toto Prasetio.

Jaga Level Pertumbuhan Kredit Moderat 10%

Direktur Keuangan Bank BNI Novita Widya Anggraini memaparkan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit 10% tahun ini, atau akan mencapai outstanding kredit Rp 710,8 triliun hingga Desember.

Pada bulan pertama 2023 tren pertumbuhan kredit juga telah mencapai level 10%. "Sampai dengan Januari 2023, kami berhasil menumbuhkan kredit secara sustain sekitar 10% yoy. Tren ini kami proyeksikan dapat kami jaga secara sustain hingga akhir tahun ini," kata Novita.

Diketahui sepanjang 2022 total kredit yang disalurkan BNI selama 2022 mencapai Rp 646,19 triliun, atau mengalami kenaikan 10,9%. Target kredit, kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, telah sesuai dengan rencana bisnis bank dengan indikator kinerja utama Bank BNI,

Optimisme pertumbuhan kredit didorong oleh kondisi makro, bahwa proyeksi ekonomi Indonesia akan bertumbuh pada kisaran 5% tahun. Hal ini kata Novita, relatif lebih resilien dibandingkan dengan negara lain. Kondisi yang kondusif juga menyebabkan ekspansi bisnis dan kegiatan investasi mulai kembali bergairah, yang diikuti dengan permintaan kredit.

Untuk mencapai target tersebut, Bank BNI melakukan diversifikasi kredit ke berbagai sektor industri dan fokus melanjutkan ekspansi pada top-tier client beserta rantai bisnisnya.

Sepanjang tahun lalu Bank BNI telah menyalurkan kredit energi baru dan terbarukan senilai Rp 10,9 triliun atau naik 14,7%. Menurut Direktur Manajemen Risiko Bank BNI David Pirzada, pihaknya menargetkan tren pembiayaan berkelanjutan tumbuh positif, terutama dengan kesadaran soal isu keberlanjutan dan energi bersih dari nasabah yang cenderung meningkat.

"Pada 2022, BNI sudah menerbitkan green bond yang digunakan untuk mendukung pembiayaan hijau dalam jangka waktu 5 tahun ke depan, termasuk SLL yang sudah disalurkan sebanyak Rp 5,3 triliun tahun lalu," ujarnya.

(tar/wep)

No more pages