Ia menjelaskan, untuk program BLT yang telah ditetapkan tiga bulan pertama tahun ini, yakni BLT Mitigasi Risiko Pangan telah dicairkan melalui anggaran cadangan belanja bansos yang telah disediakan di setiap tahun anggaran.
"Seluruhnya sudah disiapkan dari cadangan belanja bansos yang sudah disediakan di tiap-tiap tahun anggaran," kata Isa dalam konferensi pers APBN Kita Februari, Kamis (22/2/2024).
Selain itu, pada pekan lalu Airlangga juga menjelaskan, BLT ini akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia (Persero). Ia mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk menyalurkan BLT melalui PT Pos hanya separuh dari biaya yang harus dikeluarkan dalam penyaluran BLT melalui perbankan.
“Pertama, lebih murah,” ujar Airlangga setelah menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024.
Sebagai informasi, program BLT Mitigasi Risiko Pangan diketahui membutuhkan anggaran negara Rp11,25 triliun. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani akhir bulan lalu.
BLT tersebut nantinya akan diberikan untuk 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Meskipun sebesar Rp200 ribu/bulan, BLT ini akan disalurkan secara sekaligus per tiga bulan atau sebesar Rp600 ribu.
(azr/lav)