Pusat perbelanjaan ini didirikan dan dikelola oleh PT Pakuwon Jati tbk, sebagai bagian dari Pakuwon Group. Blok M Plaza adalah proyek kedua dari Pakuwon Group dalam mengembangkan pusat perbelanjaan.
Pakuwon Group, yang dimiliki oleh Alexander Tedja, adalah salah satu pengembang real estat terkemuka di Indonesia. Berdiri sejak 20 September 1982, perusahaan ini telah membangun berbagai proyek besar termasuk pusat perbelanjaan, hotel, dan gedung perkantoran.
Alexander Tedja, pemilik Pakuwon Group, memulai kariernya di industri film pada tahun 1971, sebelum kemudian memasuki dunia real estat pada tahun 1989. Kekayaannya mencapai puncaknya pada tahun 2022, meskipun namanya terhapus dari daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes pada tahun 2023.
Kekayaan aktualnya saat ini tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan terus bertambah berkat beragam bisnisnya di beberapa kota besar di Indonesia melalui Pakuwon Group.
Blok M Square
- Menelusuri Blok M Square
Blok M Square, sebagaimana dilansir dari situs resminya, adalah salah satu trade mall terbesar di Jakarta Selatan yang sebelumnya dikenal sebagai Aldiron Plaza. Pusat perbelanjaan ini berdiri di lahan seluas 2,12 hektar di Jl. Melawai V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dengan kapasitas parkir hingga 3000 mobil dan ratusan penyewa dengan beragam kategori dan produk yang ditawarkan, Blok M Square menawarkan segala kebutuhan mulai dari fashion, kuliner, hiburan, hingga otomotif.
Yang menarik, Blok M Square juga menjadi rumah bagi masjid terbesar di antara pusat perbelanjaan di Jakarta. Masjid ini, bernama Nurul Iman, berlokasi di bagian atas Blok M Square.
- Pemilik Blok M Square
Pusat perbelanjaan ini dikembangkan oleh PT Melawai Jaya Realty dan saat ini dimiliki oleh Agung Podomoro Group (APG).
APG, didirikan pada tahun 1969 oleh alm. Anton Haliman, merupakan salah satu perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia. APG telah menggarap berbagai proyek, termasuk kompleks perumahan di Simprug, Jakarta Selatan pada tahun 1973.
Pada tahun 2010, APG resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham (APLN). Data RTI per 31 Januari 2024 menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki lebih dari 22,69 miliar lembar saham, dengan mayoritas dimiliki oleh PT Indofica.
Kemudian, pemegang saham terbesar kedua adalah Trihatma Kusuma Haliman, diikuti oleh PT Sarana Multiland, dan sisanya dimiliki oleh publik.
Kepemilikan saham Blok M Square didominasi oleh PT Indofica, yang memegang lebih dari 82% dari total lembar saham. Sementara itu, Trihatma Kusuma Haliman merupakan pemegang saham terbesar kedua dengan hampir 5% dari total saham.
Sisanya, sebagian saham dimiliki oleh PT Sarana Multiland dan sejumlah pemegang saham minoritas lainnya. Dengan demikian, kepemilikan saham Blok M Square mencerminkan struktur kepemilikan yang cukup terdiversifikasi.
Kesimpulannya, Blok M Plaza dan Blok M Square, meskipun terletak berdekatan dan memiliki nama yang mirip, sebenarnya adalah dua entitas perbelanjaan yang berbeda dengan pemilik dan pengelola yang berbeda pula. Kedua pusat perbelanjaan ini memiliki daya tarik dan fasilitas masing-masing, menjadi destinasi belanja dan hiburan yang penting di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
(red)