Mengingat perayaan Cap Go Meh dilaksanakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender Tionghoa, maka pada tahun 2024, Cap Go Meh dirayakan pada tanggal 24 Februari. Sejarah di balik Cap Go Meh pun sarat akan cerita.
Asal-usul Cap Go Meh
Asal-usul istilah "Cap Go Meh" berasal dari bahasa Hokkien yang artinya adalah "hari ke-15" dalam kalender Tionghoa, menandakan hari terakhir dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Legenda kuno menjadi cikal bakal perayaan Cap Go Meh. Kisahnya berawal dari zaman dahulu, ketika komunitas Tionghoa mengungsi ke pegunungan selama perayaan Tahun Baru Imlek untuk menghindari ancaman musuh.
Setelah bahaya mereda pada hari ke-15, mereka pun keluar dari persembunyian untuk merayakan kebebasan mereka.
Saat Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa sering mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan keluarga dan komunitas mereka.
Pawai dengan lentera, pesta kembang api, pertunjukan tarian naga, dan hidangan-hidangan tradisional menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.
Tradisi Cap Go Meh kaya akan keceriaan dan warna-warni.
- Berikut beberapa kegiatan tradisional yang sering diadakan selama Cap Go Meh:
- Pawai Lentera: Salah satu atraksi utama Cap Go Meh adalah pawai lentera. Jalan-jalan dihiasi dengan lentera-lentera berwarna-warni yang membentuk berbagai simbol, mulai dari binatang zodiak Tionghoa hingga karakter mitologis.
- Pesta Kembang Api: Pesta kembang api menjadi bagian penting dari perayaan Cap Go Meh. Masyarakat berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan kembang api yang spektakuler, diyakini membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
- Tarian Naga: Pertunjukan tarian naga tak terpisahkan dari Cap Go Meh. Di jalanan, dengan musik yang menggelegar, para penari naga berwarna-warni menari bersama, menciptakan pertunjukan yang memukau.
- Pertunjukan Barongsai: Tak kalah menariknya, pertunjukan barongsai juga menjadi daya tarik utama Cap Go Meh. Boneka singa ini dipercaya membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi yang menyaksikannya.
(red)
