Perihal belum adanya pertemuan secara resmi dengan Tim 01, Adian justru menekankan bahwa yang terpenting adalah adanya komunikasi, baik formal maupun informal, di semua tingkatan politik.
"Persoalan resmi itu harus bagaimana sih? Harus bareng-bareng? Enggak, ini kan dunia politik. Kita saling berkomunikasi di setiap levelnya kok," jelas Adian.
"Sebenarnya yg penting itu komunikasi nya, formal tidak formal, sangat teknis yaa. Gitu loh," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menilai bahwa adanya kesamaan atau satu suara antara kubunya dengan kubu Anies-Muhaimin, terjadi karena memang telah terlihat jelas bahwa keadaan Pemilu 2024 saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Kan yang paling bagus untuk bisa mengklarifikasi semuanya ini ya sudah penggunaan hak pengawasan, hak konstitusi, dari DPR untuk kemudian membuat penyelidikan itu paling bagus, paling fair. Jadi gak perlu takut. Ini biasa saja kok dan pernah terjadi dalam sejarah Indonesia," kata Ganjar perihal hak angket.
"Dengan cara itu, nanti ada data, fakta, saksi, bukti, ahli, dan semuanya bisa dibuka dan publik bisa melihat. Nanti coba siapa yang benar, jadi angket menurut saya cara yang paling pas lah," tegasnya.
(prc/ain)