IKAPPI mencatat kenaikan harga beras premium tahun ini mencapai 20% dibandingkan dengan tahun lalu, yakni dari Rp14.000/kilogram menjadi Rp18.000/kilogram.
“Kami mendorong kepada pemerintah agar produksi pada 2024 harus digenjot sedemikian rupa, subsidi digelontorkan, subsidi pupuk juga diperbesar anggarannya dan skalanya diperluas sehingga produksinya lebih besar,” ujarnya.
Menurut Reynaldi, penyelesaian persoalan beras menjelang Ramadan 2024 adalah menggelontorkan stok yang dimiliki oleh pemerintah, perusahaan lokal, penggilingan untuk didistribusikan ke pasar tradisional.
Dalam kaitan itu, Reynaldi juga mendorong Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri untuk memantau stok yang dimiliki oleh pihak-pihak tersebut agar tidak tertahan dan segera dikeluarkan.
“Termasuk Bulog untuk memastikan pendistribusian beras medium ke pasar tradisional dan ritel. Jika Bulog lebih fokus kepada bantuan pangan secara packaging nya dan tidak mengindahkan permintaan Presiden Joko Widodo untuk mengguyur di pasar tradisional dan ritel maka lebih celaka lagi kondisi yang akan kita hadapi ke depan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah bakal menggelontorkan 700.000 ton beras kepada pasar modern dan pasar tradisional.
Perinciannya, 200.000 ton beras komersial bakal digelontorkan hingga Maret 2024, sementara 500.000 ton beras SPHP bakal disalurkan hingga Maret 2024 dengan masing-masing sebanyak 250 ribu ton per bulan.
Dalam kaitan itu, Jokowi memerintahkan untuk mengonversi stok 200.000 ton beras ke dalam kemasan 5 kg untuk beras komersial yang bakal dikerjakan oleh Food Station. Sementara itu, beras SPHP bakal dikerjakan oleh Bulog.
“Pak Presiden perintahkan hari ini semua tolong di-convert ke 5 kg kirim ke modern market, pasar tradisional. Kemudian yang komersial sudah disiapkan 200.000 ton, khusus untuk Jakarta, permintaan dari Pak Pj Gubernur DKI Jakarta [Heru Budi Hartono] dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya [Pamrihadi Wiraryo] diberikan 50.000 ton,” ujar Arief saat ditemui di kantor Food Station, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).
“Nanti silakan Food Station menyiapkan beras komersial untuk dikirimkan seluruh modern market yang ada di Jabodetabek. Jadi ini tidak boleh menunda lama-lama,” pungkasnya.
(dov/wdh)