Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah dibuka menguat tipis 0,09% dalam perdagangan hari terakhir pekan ini, Jumat (23/2/2024). Pergerakan rupiah di kisaran sempit itu berlangsung di tengah pelemahan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini.

Rupiah menguat di kisaran Rp15.575/US$, bertahan bersama rupee India dan yuan China, serta dolar Singapura. Semenatra mata uang lain cenderung melemah dipimpin oleh dong Vietnam yang tergerus 0,25%, lalu peso Filipina 0,21%, dolar Taiwan 0,1% dan bah Thailand 0,08%. Indeks dolar AS masih berada di bawah tekanan, tergerus ke 103,90 pada pukul 9:10 WIB. 

Bila rupiah mampu menyentuh kisaran Rp15.570-Rp15.540/US$, maka level resistance selanjutnya berpotensi breakout MA-50 dan lanjut menguat ke Rp15.500/US$.

Dalam jangka menengah, rupiah berhasil membentuk tren Higher High Higher Low di trendline channel yang berpotensi menuju Rp15.480/US$.

Sebaliknya bila rupiah berbalik arah melemah, level support terdekat adalah ke kisaran Rp15.640/US$, sementara kisaran gerak rupiah dalam support di antara Rp15.670-Rp15.700/US$.