Hal ini berawal dari putusan Mahkamah Konstitusi yang membuka langkah putera sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres melalui putusan uji materi pasal batas usia UU Pemilu. Jokowi kemudian juga memberikan dukungan dan bantuan bagi pemenangan Gibran yang maju bersama capres Prabowo Subianto.
Jokowi sendiri tak punya banyak hubungan yang terlihat dengan Partai Demokrat. Meski, dia memang beberapa kali bertemu dengan AHY.
Demokrat sendiri menjadi partai terakhir yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju, pengusung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Gibran. Mereka keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan usai Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar, Ketum PKB.
Para pengamat dan sejumlah tokoh politik pun melihat keputusan menarik AHY ke dalam Kabinet Indonesia Maju adalah bagian dari koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Meski dalam kabinet tersebut masih ada menteri dari partai pengusung paslon nomor urut 01 yaitu Nasdem dan PKB; serta paslon nomor urut 03 yaitu PDIP dan PPP.
"Jelas menjadi penegas PDIP dan jokowi sudah end. Wassalam, pecah kongsi," ujar Adi.
(fik/frg)