Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan Partai Demokrat ke dalam koalisi pemerintahannya dengan melantik Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR). Padahal, partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut tak pernah terlibat dalam pemenangan Jokowi.
Partai Demokrat sendiri memiliki hubungan yang tak harmonis dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)- partai asal Presiden Jokowi. Hal ini merujuk pada hubungan Megawati Soekarnoputri dengan SBY imbas polemik pada Pemilu 2004.
"[Pelantikan AHY] itu jadi penegas bahwa Jokowi memang tak lagi berada di bawah bayang-bayang PDIP. Artinya, Jokowi bebas menentukan langkah politiknya tanpa ada beban psikologi apa pun dengan partainya," kata Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).
"Kalau hubungan Jokowi dengan PDIP masih kuat, sulit membayangkan AHY [bisa] masuk kabinet."
Hubungan Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri memang dikabarkan renggang menjelang pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2024. Megawati dan PDIP tak mengikuti sertakan Jokowi dalam sejumlah agenda partai termasuk pengumuman Mahfud MD sebagai cawapres.

Hal ini berawal dari putusan Mahkamah Konstitusi yang membuka langkah putera sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres melalui putusan uji materi pasal batas usia UU Pemilu. Jokowi kemudian juga memberikan dukungan dan bantuan bagi pemenangan Gibran yang maju bersama capres Prabowo Subianto.
Jokowi sendiri tak punya banyak hubungan yang terlihat dengan Partai Demokrat. Meski, dia memang beberapa kali bertemu dengan AHY.
Demokrat sendiri menjadi partai terakhir yang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju, pengusung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Gibran. Mereka keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan usai Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar, Ketum PKB.

Para pengamat dan sejumlah tokoh politik pun melihat keputusan menarik AHY ke dalam Kabinet Indonesia Maju adalah bagian dari koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Meski dalam kabinet tersebut masih ada menteri dari partai pengusung paslon nomor urut 01 yaitu Nasdem dan PKB; serta paslon nomor urut 03 yaitu PDIP dan PPP.
"Jelas menjadi penegas PDIP dan jokowi sudah end. Wassalam, pecah kongsi," ujar Adi.
(fik/frg)