Logo Bloomberg Technoz

Shinhye Kang - Bloomberg News

Bloomberg, Korea Selatan (Korsel) meningkatkan kewaspadaan pada layanan kesehatannya ke level tertinggi. Hal ini dilakukan setelah ribuan dokter mogok kerja sebagai protes terhadap rencana pemerintah menambah jumlah mahasiswa kedokteran. Aksi ini menyebabkan rumah sakit menunda atau membatalkan operasi.

Kementerian kesehatan meningkatkan status peringatan dari "waspada" menjadi "serius" pada Jumat (23/2), di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak dari pemogokan. Artinya, perdana menteri (PM) kini akan bertanggung jawab menangani masalah-masalah yang biasaya berada pada level tanggung jawab menteri kesehatan. PM dapat memobilisasi semua kementerian dan pemerintahan daerah untuk menyelesaikan masalah.

Sekitar 7.800 calon dokter di Korea Selatan tidak masuk kerja pekan ini untuk memprotes dorongan pemerintah menambah jumlah mahasiswa kedokteran. Langkah yang dilakukan pemerintah bertujuan mengatasi kekurangan dokter. 

Hampir 70% dari 13.000 calon dokter di negara itu telah mengajukan pengunduran diri. Meskipun pihak berwenang telah memperingatkan akan melakukan penyelidikan polisi dan penangkapan atas aksi mogok tersebut.

Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan pada Jumat bahwa pemerintah akan memperpanjang jam pelayanan pada hari kerja di institusi medis umum, dan meningkatkan jam operasional selama liburan. Pemerintah juga akan meningkatkan layanan telemedis dan memberikan dukungan keuangan pada rumah sakit untuk merekrut pegawai sementara.

Dia mengatakan meskipun beberapa dokter telah kembali bekerja, ketidakhadiran banyak calon dokter dari tempat kerja mereka masih berkepanjangan. Beberapa mahasiswa kedokteran juga mengambil cuti dan menolak mengikuti kelas.

Asosiasi Medis Korea, kelompok lobi utama bagi para dokter, berencana menggelar demonstrasi besar-besaran di Seoul pada Minggu (25/2) dan 3 Maret.

(bbn)

No more pages