Seperti Uber Technologies Inc, Grab telah melakukan PHK dan mengurangi pengeluaran untuk beralih ke profitabilitas. Uber juga mengumumkan pembelian kembali pertamanya bulan ini.
Upaya tersebut bertepatan dengan perlambatan pertumbuhan yang dramatis dari tahun-tahun sebelumnya, yang menggarisbawahi dampak ketidakpastian ekonomi dan persaingan. Pendapatan Grab naik 30% pada kuartal Desember, yang merupakan laju pertumbuhan paling lambat setidaknya sejak 2022.
"Margin kuat Grab di segmen layanan antar dan transportasi online, serta peningkatan bank digital, menegaskan kekuatan laba bersih. Meskipun pendapatan utama diperkirakan melambat pada 2024. Meningkatnya keterlibatan dan skala ekonomi, yang didorong oleh produk baru seperti pilihan ekonomis dan pengiriman makanan prioritas, juga dominasi grab dalam layanan on-demand di Asia Tenggara akan terus meningkatkan margin Ebidta yang disesuaikan, yang melebar pada kuartal 4 dibandingkan dengan kuartal 3. Kedua segmen ini mendorong tiga perempat dari kenaikan Ebitda pada 2023. Keterlibatan yang lebih tinggi ini seharusnya meningkatkan adopsi pedagang terhadap bisnis Grab dengan margin tertinggi, yaitu periklanan," ungkap Nathan Naidu, analis dari Bloomberg Intelligence.
"Pertumbuhan mungkin akan meningkat pada tahun 2025 dengan peningkatan bank digital di Singapura dan Malaysia, serta semakin banyaknya solusi periklanan yang mendukung teknologi dan penawaran premium di segmen inti," lanjutnya.
Pasar yang menantang telah memaksa Grab dan para pesaingnya untuk mempertimbangkan opsi yang agresif.
Dilaporkan Bloomberg News sebelumnya, Grab dan GoTo tahun ini menghidupkan kembali diskusi tentang merger bisnis utama mereka. Aliansi ini dapat membantu mengurangi pengeluaran untuk mengejar konsumen di seluruh wilayah.
Grab juga dikatakan telah berdiskusi untuk mengambil alih merek Foodpanda di beberapa pasar. Akan tetapi negosiasi gagal karena pihak-pihak tidak dapat menyetujui persyaratan terkait kesepakatan.
Pada Kamis, Grab melaporkan laba bersih yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi sebesar US$35 juta. Angka tersebut tertinggal dari perkiraan sebesar US$38,9 juta. Perusahaan ini membukukan laba pertamanya berdasarkan hal tersebut untuk kuartal September.
Grab juga melaporkan arus kas bebas positif untuk kuartal Desember, meskipun sekali lagi berdasarkan penyesuaian. Dan mereka melaporkan pendapatan bersih US$11 juta - yang pertama - meskipun sebagian besar berasal dari keuntungan akuntansi satu kali saja.
Para eksekutif memperkirakan pendapatan Grab akan meningkat mulai 2025 ketika inisiatif baru yang mereka kembangkan mulai berlaku, di berbagai bidang mulai dari keuangan digital hingga layanan antar utama. Grab, yang telah bermitra dengan perusahaan jasa keuangan untuk pinjaman dan perbankan online di Malaysia dan Singapura, memperkirakan pendapatan dari bagian bisnis tersebut akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang.
"Kami akan melihat adanya perbaikan dalam struktur biaya bisnis saat bisnis kami mulai menghasilkan pendapatan, terutama dari perbankan, dan saat kami mulai meningkatkan skala pinjaman lebih lanjut," kata CEO Anthony Tan kepada analis saat dihubungi. "Kami sedang mendukung pertumbuhan dengan banyak inisiatif."
(bbn)