Seperti yang diwartakan Bloomberg News, data Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis mencatat, pengajuan awal turun 12.000 menjadi 201.000 dalam pekan 17 Februari. Adapun perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom adalah 216.000.
Klaim lanjutan, acuan untuk jumlah total orang yang menerima tunjangan pengangguran, turun menjadi 1,86 juta dalam pekan yang berakhir 10 Februari, juga terendah dalam sebulan.
Selanjutnya, data penting datang dari aktivitas manufaktur AS yang mengalami kenaikan dengan laju tercepat sejak September 2022, didorong oleh pertumbuhan pesanan yang lebih kuat, dan menunjukkan bahwa produsen mulai bangkit dari kemerosotan yang berkepanjangan.
Aktivitas Manufaktur yang digambarkan oleh Purchasing Managers Index (PMI) S&P Global pada Februari menguat menjadi 51,5 dari sebelumnya 50,7 mencerminkan adanya ekspansi.
Indeks tersebut telah menunjukkan adanya pertumbuhan aktivitas manufaktur dalam beberapa bulan berturut-turut. Rekor ini dicapai untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun. Senada, indeks pengukur pesanan juga menguat ke level tertinggi sejak Mei 2022. Sementara output pabrik meningkat paling tinggi dalam 10 bulan.
Suasana Bullish berlanjut di Wall Street semalam juga efek secara langsung dari prospek positif untuk Nvidia Corp., produsen chip paling berharga, membantu sahamnya melonjak 16% di tengah demam Kecerdasan Buatan (Artificial intelligence/AI).
Peningkatan kapitalisasi pasar Nvidia MENCAPAI US$277 miliar dalam satu hari pada Kamis merupakan peningkatan terbesar dalam satu sesi yang pernah ada. Adapun saham Nvidia melonjak setelah melaporkan hasil fantastis yang memperkuat taruhan Wall Street pada potensi teknologi AI mereka.
Dari regional Asia, Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, kabar bahwa ekonomi Jepang jatuh ke dalam resesi di 2023 juga membangkitkan harapan bahwa Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) akan mempertahankan kebijakan moneter super longgar yang selama ini digunakan untuk memicu inflasi dan menopang pertumbuhan ekonomi.
“Di Tiongkok, reli pasar saham memasuki hari kedelapan karena sejumlah kebijakan yang diambil Pemerintah Tiongkok berhasil menghapus sentimen negatif. Indeks CSI 300 (+0,9%) mencatatkan rangkaian kenaikan terpanjang sejak Juli 2009,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sementara itu, dari dalam negeri, Neraca Pembayaran Indonesia berhasil membukukan surplus pada Kuartal IV-2023. Dengan demikian, NPI untuk keseluruhan 2023 juga positif.
Pada Kamis (22/2/2024), Bank Indonesia melaporkan NPI Kuartal IV-2023 mencatat surplus US$ 8,6 miliar. Jauh membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang defisit US$ 1,5 miliar.
Untuk komponen transaksi berjalan alias current account, terjadi defisit US$ 1,3 miliar atau 0,4% dari Produk Domestik Bruto pada Kuartal IV-2023. Lebih dalam dibandingkan defisit kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 1 miliar (0,4% PDB).
"Kinerja transaksi berjalan yang terjaga tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan barang yang meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor barang sejalan dengan perbaikan permintaan global dan harga komoditas. Di sisi lain, impor barang juga meningkat sejalan dengan naiknya kebutuhan masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. Selain itu, defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer juga tercatat lebih tinggi, sejalan dengan peningkatan aktivitas domestik dan pola pembayaran bunga pada periode laporan," papar laporan BI.
Untuk tahun penuh 2023, NPI membukukan surplus US$6,3 miliar. Lebih tinggi dibandingkan 2022 yang surplus US$4 miliar.
Transaksi berjalan sepanjang 2023 mencatat defisit US$ 1,6 miliar (0,1% PDB), setelah membukukan surplus US$ 13,2 miliar (1% PDB) tahun 2022.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,13% ke 7.339 dan masih didominasi oleh volume penjualan, pergerakannya pun masih tertahan oleh resistance di 7.370.
“Pada label hitam, posisi IHSG sudah berada di akhir wave b dari wave (ii), sehingga IHSG akan rawan terkoreksi kembali membentuk awalan wave c ke rentang area terdekatnya di 7.200-7.272, dengan catatan IHSG belum mampu break resistance di 7.403,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (23/2/2024).
Herditya juga memberikan catatan, apabila IHSG mampu break 7.403 yang merupakan level harga All Time High-nya, maka IHSG berpeluang kembali menguat membentuk label merah untuk menguji 7.420-7.500.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ACES, ADMR, ELSA, dan ESSA.
Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG diperkirakan konsolidatif pada kisaran 7.300-7380 pada Jumat (23/2).
“Secara teknikal, IHSG mengalami pullback dari level resistance 7.380 yang terjadi pada saat indikator stochastic RSI berada dalam overbought area. Bersamaan dengan pullback tersebut, terjadi penyempitan positive slope pada MACD,” tulisnya.
Sentimen dalam negeri masih relatif solid, terlebih setelah RDG BI menahan sukubunga acuan di 6%. Pada kesempatan yang sama, BI juga memperkirakan pertumbuhan Indonesia di 4,7%-5,5% di 2024 dan diperkirakan lebih baik (4,8%-5,6%) di 2025.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi EXCL, ULTJ, NCKL, CPIN, ENRG dan ELSA.
(fad/wep)