Saham Nestle turun sebanyak 5,3% ke level terendah dalam hampir empat tahun terakhir pada Kamis pagi, sementara Danone naik sebanyak 3,4%. Nestle telah turun 14% selama setahun terakhir, sementara saingannya dari Prancis naik 13%.
"Kabar ini akan dianggap mengecewakan" bagi para pemegang saham Nestle, dengan melesetnya pertumbuhan penjualan organik di kuartal keempat yang menjadi perhatian, kata David Hayes, seorang analis di Jefferies.
Meski begitu, Nestle mencatat pertumbuhan volume pertamanya dalam satu setengah tahun dengan tingkat pertumbuhan internal riil yang positif sebesar 0,4% pada kuartal terakhir tahun 2023. Hal ini didorong oleh konsumen yang memilih format yang lebih mahal setelah periode penghematan.
Namun, penjualan vitamin turun di paruh kedua, kata Nestle, menambahkan bahwa bisnis membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk pulih setelah masalah dengan integrasi sistem TI menghambat pasokan tahun lalu, yang mengarah ke perombakan manajemen. Perusahaan memperkirakan pertumbuhan akan mulai meningkat pada kuartal kedua 2024.
Nestle juga mengalami penurunan penjualan di negara-negara mayoritas Muslim, di mana sejumlah pembeli memboikot perusahaan multinasional yang beroperasi di Israel.
"Apa yang kami lihat di seluruh Timur Tengah dan beberapa negara di Asia, konsumen ragu-ragu terhadap merek global dan barat," kata Schneider, seraya menambahkan bahwa merek-merek lokal justru diuntungkan.
Produsen es krim Magnum, Unilever Plc, mengatakan pada awal bulan ini bahwa mereka juga mengalami hal yang sama. Namun, secara keseluruhan, perusahaan Inggris ini menjual lebih banyak produk seperti deodoran dan mayones untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Margin yang Lebih Tinggi
Baik Nestle maupun Danone berhasil meningkatkan profitabilitas pada tahun 2023, dan memperkirakan ekspansi moderat lainnya pada tahun ini. Keuntungan perusahaan-perusahaan konsumer yang terus meningkat telah memicu pengawasan dari para politisi di beberapa negara atas praktik penetapan harga.
Danone melaporkan bahwa penjualan kuartal keempat naik sesuai dengan ekspektasi di tengah meredanya inflasi untuk produsen yogurt ini.
Di tahun ketiganya sebagai chief executive officer, Antoine de Saint-Affrique berusaha menunjukkan kemajuan dalam perubahannya. Perusahaan mengonfirmasi panduan pertumbuhan jangka menengahnya antara 3% dan 5% untuk tahun 2024, dengan peningkatan moderat dalam profitabilitas. Seperti Nestle, perusahaan ini juga mengambil langkah-langkah untuk mencoba membuat pembeli membeli lebih banyak barangnya lagi.
"Kami telah berinvestasi banyak pada tahun 2023 untuk menciptakan kondisi untuk mengembalikan volume/mix untuk tahun 2024 dan seterusnya," kata Chief Financial Officer Juergen Esser dalam sebuah panggilan telepon dengan Bloomberg.
Danone meningkatkan margin dari operasi--ukuran margin kotor--sebesar 140 basis poin pada tahun 2023.
(bbn)