Logo Bloomberg Technoz

Masyarakat dengan tingkat kesejahteraan menengah atas yang tidak mampu membeli beras premium dengan harga yang melambung tentu bakal beralih ke beras medium yang sebenarnya ditujukan untuk masyarakat kelas menengah bawah.

Bila dibandingkan dengan beras premium, kata Said, saat ini pasokan beras medium lebih banyak dan cukup. Namun, pasokan beras medium tentu akan berkurang bila masyarakat kelas menengah membeli beras medium.

Terlebih, saat ini pasokannya makin tergerus karena belum ada tambahan produksi. Hal ini pada akhirnya akan membuat masyarakat menengah bawah semakin terhimpit.

“Kita tidak tahu apakah betul pemerintah siap menjaga, terutama yang medium. Walaupun juga yang harus segera diambil kebijakan di level premium,” ujarnya.

Untuk itu, Said mendorong agar sisa kuota impor yang masuk untuk cadangan beras pemerintah (CBP) melalui Perum Bulog sebagian bisa didorong untuk beras premium dan pemerintah menggelontorkan beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) untuk stabilitas beras medium.

Beralih ke SPHP 

Lain sisi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah saat ini tengah menggelontorkan SPHP untuk mengisi pasokan beras di gerai ritel modern. Dengan demikian, dirinya berharap masyarakat beralih ke SPHP di tengah-tengah kelangkaan beras premium.

“Jadi saya berharap masyarakat beralih ke SPHP karena kalau premium kan barangnya lagi naik. Kalau beralih ke SPHP, maka premium akan cukup karena sebagian bisa dipasok beras SPHP dari Bulog,” ujar Zulhas  ujar Zulhas di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

Secara terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebut pemerintah bakal menggelontorkan 700.000 ton beras kepada pasar modern dan pasar tradisional.

Perinciannya, 200.000 ton beras komersial bakal digelontorkan hingga Maret 2024, sementara 500.000 ton beras SPHP bakal disalurkan hingga Maret 2024 dengan masing-masing sebanyak 250.000 ton per bulan.

Dalam kaitan itu, Jokowi memerintahkan untuk mengonversi stok 200.000 ton beras ke dalam kemasan 5 kg untuk beras komersial yang bakal dikerjakan oleh Food Station. Sementara itu, beras SPHP bakal dikerjakan oleh Bulog.

“Pak Presiden perintahkan hari ini semua tolong di-convert ke 5 kg kirim ke modern market, pasar tradisional. Kemudian yang komersial sudah disiapkan 200.000 ton, khusus untuk Jakarta, permintaan dari Pak Pj Gubernur DKI Jakarta [Heru Budi Hartono] dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya [Pamrihadi Wiraryo] diberikan 50.000 ton,” ujar Arief saat ditemui di kantor Food Station, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

(dov/wdh)

No more pages