Sisanya terbagi pada proyek pengerjaan gedung sebesar 16%, sumber daya air sebesar 13%, dan sisanya berasal dari proyek energi, properti, anak usaha lainnya.
Total ekuitas, lanjut Entus, juga mengalami pertumbuhan dari Rp 5,7 triliun di 2021, menjadi Rp 8,8 triliun tahun lalu. Artinya terjadi peningkatan 56%. Menurut Entus, juga terjadi perbaikan rasio leverage dari tahun sebelumnya dimana penurunan rasio DER total dari 6,05 kali menjadi 3,53 kali per 2022.
"Artinya, sebetulnya posisi keuangannya ADHI sudah cukup baik lah lumayan. Di samping memang indikator cash operational-nya juga positif 1,2 kali sekalipun dibandingkan tahun lalu turun, tapi masih tetap positif," imbuh dia.
(tar/wep)
No more pages