Logo Bloomberg Technoz

Anggaran KPU Sudah Naik 40% Lebih, Sirekap Masih Saja Error

Hidayat Setiaji
22 February 2024 17:40

Peserta aksi memegang poster bertuliskan 'Tolak Pemilu Curang' saat demo di KPU Pusat, Senin (19/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Peserta aksi memegang poster bertuliskan 'Tolak Pemilu Curang' saat demo di KPU Pusat, Senin (19/2/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah berlangsung sekitar seminggu lalu. Namun suara-suara ketidakpuasan masih menggema.

Salah satu sumber ketidakpuasan adalah seputar rekapitulasi suara. Sejumlah pihak menyuarakan kesalahan (error) dalam perhitungan suara, yang menguntungkan salah satu pasangan calon (paslon) presiden-wakil presiden.

Per Kamis (22/2/2024) pukul 10:00 WIB, paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih unggul dengan raupan suara 58,9%. Disusul oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,09% dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 17,02%.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku pihak penyelenggara Pemilu telah mengakui kesalahan tersebut. Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengklaim kesalahan hitung hanya terjadi pada 2.325 TPS. Adapun total TPS seluruh Indonesia berjumlah 823.236 TPS.

"Ada 2.325 TPS yang ditemukan kesalahan antara konversi hasil perhitungan suaranya dengan formulir yang diunggah berbeda" jelas Hasyim, pekan lalu.