"Kami masih menyukai BBRI karena profitabilitasnya yang tinggi dan pangsa pasar yang kuat di segmen kredit UKM dan kredit mikro, yang menyumbang 84,4% dari total nilai kredit. Namun, kami mewaspadai potensi tekanan pada likuiditas dan kualitas aset, meskipun tekanan tersebut akan membaik jika Bank Indonesia mengambil kebijakan yang lebih longgar, dan BBRI akan menjadi penerima manfaat utama dari kondisi suku bunga yang lebih rendah," ujar Satria dalam riset baru-baru ini.
Kemudian, analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi merekomendasikan Buy dengan target harga Rp6.800/saham. Terbaru per–hari ini, analis UOB Kay Hian Posmarito Pakpahan memberikan rekomendasi serupa dengan target harga Rp6.400/saham.
Lebih optimis, analis Binaartha Sekuritas Achmadi Hangradhika memberikan rekomendasi Buy pada saham BBRI dengan target harga Rp7.050/saham. Sedang, analis Sinarmas Sekuritas Arief Machrus memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp7.200/saham.
Bank BRI berhasil mencetak rekor laba bersih tertinggi mencapai Rp60,43 triliun di sepanjang tahun 2023. Perolehan tersebut tumbuh 17,55% secara tahunan dari tahun 2022 sebesar Rp51,4 triliun.
Adapun untuk laba Bank BRI secara bank only, angkanya naik 11,12% secara tahunan menjadi Rp53,15 triliun dari sebelumnya hanya Rp47,83 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan BBRI, kenaikan laba bersih didukung penuh oleh raihan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar 8,5% secara tahunan ke level Rp135,18 triliun pada tahun penuh 2023 dari sebelumnya Rp124,6 triliun pada tahun 2022.
Pada saat bersamaan, Bank BRI juga berhasil mencatatkan peningkatan Fee Based Income sebesar 10,34% secara tahunan menjadi Rp20,74 triliun. Pada tahun 2022 atau sebelumnya, pendapatan ini sebesar Rp18,79 triliun.
Kinerja BBRI juga mencatat kenaikan pendapatan mencapai 16,48% secara tahunan menjadi Rp28,94 triliun dari sebelumnya hanya Rp24,84 triliun.
Dari sisi intermediasi, Bank BRI berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp1.197,75 triliun, kemudian pinjaman syariah sebesar Rp13,67 triliun, dan piutang pembiayaan sejumlah Rp55 triliun di tahun 2023.
Adapun secara total kredit dan pembiayaan BRI menyentuh Rp1.266,43 triliun, menguat 11,2% yoy. Dengan pencapaian positif tersebut, sejumlah analis dari berbagai perusahaan sekuritas ternama merekomendasikan Buy saham tersebut.
“BBRI membukukan pertumbuhan kredit yang solid di FY23 (+11,2% yoy), terutama didorong oleh segmen mikro dan menengah. Untuk FY24, BBRI menetapkan kisaran target pertumbuhan kredit sebesar +11–12% YoY (SSI:11.5%), didukung oleh segmen mikro (salah satunya Kupedes, yang tumbuh +64% YoY di FY23),” tulis Prasetya Gunadi, analis Samuel Sekuritas Indonesia.
(fad/dba)