'Alarm' dari Data Ekspor-Impor
Hidayat Setiaji
15 March 2023 14:15
Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Februari 2023. Ada sinyal ekonomi mulai melemah, karena pertumbuhan ekspor melambat sementara impor malah turun.
Pada Februari 2023, nilai ekspor tercatat US$ 21,4 miliar. Naik 4,51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Jauh dibandingkan pertumbuhan Januari 2023 yang 16,37% yoy dan menjadi yang terlambat sejak Oktober 2020.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), ekspor bahkan kembali mengalami kontraksi 4,15%.
“Harga beberapa komoditas unggulan mengalami penurunan secara bulanan dan tahunan, seperti timah, batu bara, gas alam, dan minyak mentah. Minyak sawit juga turun secara tahunan, tetapi masih naik secara bulanan,” kata M Habibullah, Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Produksi.
Mengutip data Bloomberg, rata-rata harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) sepanjang Februari 2023 adalah US$ 222,12/ton. Anjlok 38,69% dibandingkan rerata bulan sebelumnya dan 5,98% lebih rendah dari rata-rata Februari tahun lalu.
Akibatnya secara nilai, angka ekspor jadi lebih rendah, meskipun secara volume BPS masih mencatat adanya kenaikan menjadi sebesar 27.5 juta ton pada bulan Februari, dari 26.2 juta ton di Januari.