Logo Bloomberg Technoz

2023, Neraca Pembayaran RI Surplus Tapi Transaksi Berjalan Minus

Hidayat Setiaji
22 February 2024 10:15

Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) membukukan surplus pada kuartal IV-2023. Dengan demikian, NPI untuk keseluruhan 2023 juga positif.

Pada Kamis (22/2/2024), Bank Indonesia (BI) melaporkan NPI kuartal IV-2023 mencatat surplus US$ 8,6 miliar. Jauh membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang defisit US$ 1,5 miliar.

Untuk komponen transaksi berjalan alias curent account, terjadi defisit US$ 1,3 miliar atau 0,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV-2023. Lebih dalam dibandingkan defisit kuartal sebelumnya yang sebesar US$ 1 miliar (0,4% PDB).

"Kinerja transaksi berjalan yang terjaga tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan barang yang meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor barang sejalan dengan perbaikan permintaan global dan harga komoditas. Di sisi lain, impor barang juga meningkat sejalan dengan naiknya kebutuhan masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. Selain itu, defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer juga tercatat lebih tinggi, sejalan dengan peningkatan aktivitas domestik dan pola pembayaran bunga pada periode laporan," papar laporan BI.

Sedangkan di pos transaksi modal dan finansial, terjadi surplus US$ 9,8 miliar. Jauh membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang minus US$ 0,1 miliar.