Dimintai konfirmasi secara terpisah, Humas Sekretariat KNKT Anggo Anurogo pun membenarkan tim telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk menyelidiki penyebab kecelakaan maut tersebut sejak kemarin.
"KNKT turun menginvestigasi kejadian tersebut. Tim sudah diberangkatkan menuju lokasi sejak Rabu [21/2/2024] kemarin. Untuk saat ini hanya itu yang bisa saya sampaikan," ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan juga mengatakan bakal menunggu hasil investigasi dari KNKT untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah mengatakan kementerian nantinya akan melakukan evaluasi dan perbaikan berdasarkan hasil rekomendasi dari KNKT.
“Prosedurnya nanti [harus] tahu dahulu penyebabnya apa, itu [tugas] KNKT. Baru nanti Kemenhub melakukan review atau perbaikan lainnya berdasarkan hasil KNKT,” ujar Maria saat dihubungi Bloomberg Technoz, Kamis (22/2/2024).
Menurut Maria, KNKT bakal langsung melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut. Dalam kaitan itu, KNKT merupakan lembaga independen yang bertugas untuk memberikan sejumlah rekomendasi kepada regulator atau pemerintah.
Sebagai informasi, Badan SAR Nasional (Basarnas) telah berhasil menemukan Helikopter Bell 429 PK-WSW dari Whitesky Aviation yang sebelumnya dikabarkan hilang kontak pada Selasa (20/1/2024).
Sebanyak 3 orang penumpang, yang terdiri dari 2 orang awak pesawat dan 1 orang petugas lapangan, meninggal dunia akibat peristiwa nahas tersebut.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman mengatakan helikopter itu jatuh di kawasan areal pertambangan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP). Proses evakuasi dilakukan pada pukul 10.50 Waktu Indonesia Timur (WIT).
“Pukul 10.50 WIT, tim SAR gabungan tiba di lokasi dan langsung melaksanakan proses evakuasi. Pukul 11.59 WIT, korban sudah dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia menuju ke PNE Camp, selanjutnya korban dibawa menuju Bandara Cekel,” ujar Fathur dalam siaran pers, Rabu (21/2/2024).
(dov/wdh)