Logo Bloomberg Technoz

Dalam rapat akhir bulan lalu, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5%. Dalam notula rapat terungkap mayoritas pejabat The Fed tidak ingin terlalu cepat dalam menurunkan suku bunga acuan.

The Fed ingin terlebih dulu memastikan bahwa laju inflasi memang benar-benar melambat secara konsisten dan berkelanjutan menuju target 2%. Ini menjadi prasyarat utama sebelum memangkas Federal Funds Rate.

Notula rapat The Fed mengungkapkan ‘suasana kebatinan’ bahwa suku bunga kemungkinan masih akan bertahan lama untuk sementara waktu (higher for longer). Sebagai informasi, suku bunga 5,25-5,5% adalah yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

“Sebagian besar peserta rapat menggarisbawahi risiko perubahan yang terlalu cepat ke arah pelonggaran dan menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi berbagai data untuk menentukan apakah inflasi menuju target 2% secara berkelanjutan,” sebut notula itu.

Perkembangan ini menjadi sentimen negatif bagi emas, karena statusnya sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Emas bukan aset yang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Namun ada sentimen kedua, yaitu tensi geopolitik di Timur Tengah yang masih panas. Milisi Houthi di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap 2 kapal AS pada awal pekan ini. 

Dinamika tersebut membuat emas selaku aset yang dipandang aman (safe haven) menjadi pilihan. Faktor ini yang kemudian masih menjaga harga emas bergerak di jalur hijau.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51,47. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diperhatikan indikator Stochastic RSI sudah berada di 94,34. Sudah di atas 80 yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, bukan tidak mungkin harga emas akan mundur teratur untuk konsolidasi. Target support terdekat adalah US$ 2.017/ons. Jika tertembus, maka US$ 2.015/ons bisa menjadi support selanjutnya.

Sementara target resisten terdekat ada di US$ 2.029/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik menuju US$ 2.033/ons.

(aji)

No more pages