“Terkait nominal untuk inbound Malaysia ke Indonesia [tercatat] Rp20 miliar, lalu Indonesianya Rp2,9 miliar,” ujarnya.
Ia menjelaskan, turis yang berwisata ke Malaysia memang lebih banyak, tetapi mereka tidak terlalu banyak mengeluarkan uangnya di negara tersebut.
Ia menjelaskan, volume transaksi dengan Thailand saat ini stagnan. Namun, nominal atau besaran transaksi tercatat mengalami kenaikan.
“Jadi kalau inboudnya itu untuk transaksi 1.121, outflow 23.715. Lalu nominalnya Rp368 juta, outbondnya Rp10 miliar."
Terakhir, Filianingsih juga mengungkapkan, performa QRIS cross border di Singapura juga mengalami penurunan, baik untuk volume dan nominalnya.
“Tapi outbound meningkat mudah-mudahan setelah Januari bisa meningkat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, QRIS antarnegara merupakan sistem pembayaran lintas negara (cross-border payment) berbasis kode QR yang dapat digunakan untuk transaksi antarnegara.
Melalui QRIS antarnegara, transaksi keuangan lintas negara tidak perlu lagi mengonversi atau menukarkan mata uang saat berbelanja di negara yang dikunjungi. cukup dengan memindai kode QR.
Pada bulan sebelumnya, BI melaporkan, implementasi QRIS cross border yang sudah dijalankan, yakni dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Kala itu, performa QRIS cross border pada negara tersebut menunjukan capaian positif, terlihat dari transaksi QRIS masuk (inbound) dan keluar (outbound) yang bertumbuh.
Khusus untuk Singapura, ia mengatakan bahwa transaksi inbound QRIS secara volume pertumbuhannya mencapai 261% month to month (mtm) dan secara nominal tumbuh 342% (mtm).
(lav)